Saturday, November 21, 2009

Sitem Gerak Manusia


Hai manusia, apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka)
terhadap Tuhanmu Yang Maha Pemurah. Yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh)mu seimbang, dalam bentuk apa saja yang Dia kehendaki, Dia menyusun tubuhmu.
(QS. Al Infithaar, 82:6-8)
Gerak tubuh secara pokok bergantung pada otot dan tulang. Tetapi syaraf, tulang rawan, ligamen, dan tendon juga mempunyai peranan dalam pergerakan.

Tulang dan Rangka
Rangka manusia terdiri dari :
1. Tengkorak
2. Tulang belakang dengan rusuk dan sternum (tulang dada) terikat
3. Sirip dada (bahu) gelang (meliputi gelang bahu dan tulang selangka)
4. Lengan dan tangan
5. Gelang panggul
6. Tungkai dan kaki
Fungsi Rangka
1. Menyokong badan
2. Melindungi organ-organ bagian dalam
3. Mendukung sistem gerak
4. Sebagai tempat penyimpanan dan menyediakan kalsium dan fosfat
5. Tempat pembentukan sel darah merah
Rangka tubuh manusia tersusun dari 206 tulang-tulang. Walaupun tulang-tulang ini berbeda bentuk dan ukuran antara satu dengan yang lainnya, susunannya sama. Jaringan tulang bersifat ringan dan kuat dan dapat melawan tekanan, membengkok dan meregangkan. Jaringan tulang mengandung serat-serat protein yang membuatnya dapat dibengkokkan dan dapat diregangkan.
Adanya pengerasan tulang karena kristal garam-garam mineral (kalsium fosfat dan kalsiumkarbonat). Kristal-kristal ini dijerat dalam sebuah jaringan serat-serat protein. Tulang-tulang tinggal dalam jaringan yang mengandung sel-sel yang memperbaharuinya secara konstan. Agar material-material untuk aktivitas selular terpenuhi ada banyak pembuluh darah dalam tulang.Setelah mati, sel-sel tulang dan jaringan protein membusuk, yang tertinggal hanya campuran kalsium.

Berdasarkan jenisnya, ada dua macam tulang, yaitu tulang rawan (kartilago) dan tulang keras (osteon).
1. Tulang Rawan
Tulang rawan merupakan rangka penyangga tahapan embrio manusia. Namun
setelah dewasa, sebagian besar tulang rawan diganti dengan tulang keras. Pada manusia dewasa, tulang rawan hanya terdapat pada bagian yang memerlukan elastisitas seperti daun kuping, cuping hidung, dan cincin trakea. Tulang rawan terdiri atas anyaman serat dimana terdapat sel-sel tulang rawan (kondrosit) yang membuat matriks kondrin.
Ada tiga jenis tulang rawan yaitu sbb:
1. Tulang Rawan Hialin
Tulang rawan hialin merupakan bentuk tulang rawan terbanyak. Tulang rawan hialin mempunyai matriks yang homogen dan besifat halus serta transparan. Terdapat pada cincin batang tenggorokan (trakea), cuping hidung, persendian, dan antara tulang rusuk, dan tulang dada.
2. Tulang Rawan Elastis
Tulang rawan elastis bersifat lentur, matriksnya mengandung serat elastis bercabang-cabang, dan terdapat pada epiglottis dan bagian luar telinga.
3. Tulang Rawan Fibrosa
Tulang rawan fibrosa bersifat kurang lentur, matriksnya mengandung serat kolagen yang tidak lentur, dan terdapat pada antarruas tulang belakang.
2. Tulang Keras
Rangka yang menyokong sebagian besar manusia dewasa terbuat dari tulang keras. Bagian luar tulang keras dilapisi oleh periosteum yang merupakan tempat melekatnya otot. Sel tulang keras disebut osteosit. Sel-sel tulang keras membentuk lingkaran konsentris berlapis-lapis.
Berdasarkan sifat matriksnya, tulang keras dibedakan sebagai berikut.
1. Tulang Kompak
Merupakan tulang dengan matriks yang bersifat padat dan rapat, misalnya lapisan luar tulang pipa.
2. Tulang Spons
Tulang spons memiliki matriks berongga, misalnya tulang pipih dan tulang pendek. Berdasarkan bentuknya, tulang keras dibedakan menjadi empat, yaitu:
3. Tulang Pipa
Tulang pipa berbentuk tabung dan umumnya berongga. Tulang pipa terbagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian tengah (diafise), kedua ujung (epifise), dan antara epifise dengan diafise (cakraepifise).
4. Tulang Pipih
Tulang pipih berbentuk pipih dan berongga. Contoh tulang pipih yaitu tulang rusuk, tulang belikat, dan tulang tengkorak.
5. Tulang Pendek
Tulang pendek berbentuk silindris dan ditemukan pada pergelangan kaki dan pergelangan tangan.
6. Tulang Tak Beraturan
Tulang tak beraturan mempunyai bentuk yang tidak beraturan dan terdapat di wajah dan tulang belakang.

Pembentukan Tulang
Pembentukan tulang dimulai setelah terbentuk tulang rawan. Di dalam tulang rawan, terdapat rongga dan terisi oleh osteoblas. Osteoblas akan membentuk osteosit dari arah dalam ke luar (konsentris). Osteosit mensekresikan protein yang akan menjadi matriks tulang keras. Setiap satuan sel-sel tulang akanmelingkari pembuluh darah dan serabut saraf membentuk sistem Havers.Kemudian, matriks tulang keras terisi kalsium dan fosfat sehingga matriks tulang mengeras. Proses perubahan tulang rawan menjadi tulang keras disebut osifikasi.

Susunan Rangka Tubuh Manusia

Kerangka manusia dapat dikelompokan menjadi 3 yaitu:
1. Bagian Tengkorak
2. Bagian Badan
3. Bagian Anggota Gerak

Bagian Tengkorak (kepala)

Tersusun dari tulang pipih yang berfungsi sebagai tempat pembuatan sel-sel darah merah dan sel-sel darah putih. Terdiri dari:
Bagian Badan
Bagian badan terbagi menjadi 5 kelompok, yaitu:
1.Ruas-ruas tulang belakang (33 ruas)

2.Tulang rusuk (12 pasang)

``7 pasang tulang rusuk sejati
``3 pasang tulang rusuk palsu
``2 pasang tulang rusuk melayang
3.Tulang dada
a.Tulang hulu
b.Tulang badan
c.Tulang pedang-pedangan
4.Gelang bahu

2 tulang selangka (kiri dan kanan)
2 tulang belikat (kiri dan kanan)
5.Gelang panggul

2 tulang duduk (kiri dan kanan)
2 tulang usus (kiri dan kanan)
2 tulang kemaluan (kiri dan kanan)


Bagian Anggota Gerak

Anggota gerak dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu:
1.Anggota gerak atas (kiri dan kanan)

2 tulang pengumpil
2 tulang lengan atas
2 tulang hasta
10 tulang telapak tangan
28 ruas tulang jari tangan
2.Anggota gerak bawah (kaki kiri dan kanan)

2 tulang paha
2 tulang tempurung lutut
2 tulang kering
2 tulang betis
14 tulang pergelangan kaki
10 tulang telapak kaki
28 ruas tulang jari kaki


Persendian (artikulasi)

Titik dimana dua tulang terhubung disebut sendi. Ada banyak tipe berbeda pada sendi dalam tubuh. Sendi-sendi menyediakan fleksibilitas. Beberapa sendi seperti itu ada dalam tengkorak dan panggul, memungkinkan untuk sedikit gerakan. Sendi-sendi lainnya seperti pada pergelangan, sikut, pinggang dan mata kaki, memungkinkan gerakan pada beberapa arah berbeda.
Tulang rawan adalah jaringan penghubung yang kuat, tetapi tidak kaku seperti tulang. Bisa ditemukan diantara tulang-tulang dimana aktivitasnya sebagai alat penahan goncangan. Tulang rawan juga menyediakan suatu glassy-smooth permukaan pada ujung beberapa tulang, yang mengurangi gesekan ketika tulang-tulang bergerak bergeser masing-masing.
Tulang-tulang diperkuat oleh ligament. Ligamen terbuat dari jaringan ikat yang kuat berisi fiber-fiber elastis. Fiber-fiber elastis ini memungkinkan ligamen memberi tekanan dan gaya dan kemudian membentak ke dalam tempat.
Dibandingkan pada tulang, baik tulang rawan dan ligamen memiliki sedikit persediaan. Ini menjelaskan mengapa tulang kadang-kadang membutuhkan waktu lama untuk menyembuhkan sendi yang terluka seperti lutut dan mata kaki walaupun tidak ada tulang yang patah. Ujung-ujung otot diikat oleh tendon. Jaringan ikat ini tidak berisi serat elastic sehingga
tidak dapat meregang.
Artikulasi terbagi atas 3 bentuk yaitu:
1.Sinartrosis yaitu hubungan yang tidak memungkinkan adanya gerakan.
Sinkondrosis => kedua ujung tulang dihubungkan dengan kartilago.
Sinfibrosis => kedua ujung tulang dihubungkan dengan serabut.
2.Amfiartrosis yaitu hubungan yang memungkinkan terjadinya gerak yang terbatas. Contohnya pada hubungan antara tulang rusuk dan tulang belakang.
3.Diartrosis yaitu hubungan yang memungkinkan adanya gerakan yang cukup
besar.
Sendi Peluru (Endartrosis): ujung tulang yang satu berbentuk bonggol masuk
ke tulang lain yang berbentuk cekungan. Contohnya pada gelang pinggul.
Sendi Engsel (Gynglumus): ujung tulang yang bergerak membentuk lekukan.
Contohnya pada siku & lutut.
Sendi Putar (Trokoidea): ujung tulang yang satu mengitari ujung tulang lain.
Contohnya pada sendi antara hasta dan pengumpil.
Sendi Pelana (Sellaris): kedua ujung tulang membentuk seperti pelana.
Contohnya pada sendi pada tulang ibu jari dengan telapak tangan.
Sendi Luncur : kedua ujung tulang agak rata sehingga menimbulkan gerakan menggeser tidak berporos.
Contohnya : sendi antartulang pergelangan tangan, antartulang pergelangan kaki, antar tulang selangka, dan antar tulang belikat.
Sendi Ovoid/Ellips (Ellipsoidea): kedua ujung tulang berbentuk oval.
Contohnya pada pergelangan tangan.



Otot (Musculus)

Otot merupakan penggerak tubuh. Otot dapat mengubah bentuk energi kimia dari pernapasan selular ke energi mekanik.
[ glukosa + oksigen  karbondioksida + air + energi ]
Ketika kamu melatih otot-otomu, mereka menjadi lebih besar dan jumlah mitikondria (lihat respirasi) pada sel otot meningkat. Ini membuat otot lebih kuat dan lebih efisien.
Fungsi Otot
1.Mempertahankan postur
2.Menyebabkan bergerak
3.Menghasilkan panas ketika berkontraksi
Otot memiliki alat-alat khusus yang memungkinkan mereka mengadakan fungsi gerak, perawakan dan menghasilkan panas. Mereka dapat menerima dan merespon rangsangan; saat terangsang mereka memendek secara paksa. Otot bekerja dengan kontraksi serat-seratnya menjadi lebih pendek dan lebih tebal (mereka lebih suka menarik daripada mendorong). Satu kali kekuatan tarikan dilepaskan, otot-otot mengendur kepada panjangnya mereka beristirahat.
Sel-sel otot merupakan struktur panjang yang dihubungkan pada serat-serat otot. Otot-otot pada lengan tersusun dari bungkusan serat-serat tersebut. Saat kamu mengangkat dan menurunkan lengan atasmu, dibutuhkan dua otot berbeda. Ketika otot bisep di depan lengan atas berkontraksi. Otot menarik lengan bawah naik (sementara otot trisep di belakang berelaksasi). Dalam keadaan berlawanan, saat lengan bawah trisep berkontraksi sementara bisep berelaksasi.
Otot-otot yang menggerakkan tulang pada tubuh tersusun dalam sepasang berlawanan.Yang menjadi catatan bahwa sendi dimana melekatnya tendon otot pada tulang menentukan bagaimana tulang akan bergerak ketika otot berkontraksi. Penting untuk
Dorongan saraf dari otak dan/atau sumsum tulang belakang member rangsangan untuk kontraksi otot. Masing-masing otot mempunyai jaringan kerja sendiri terhadap saraf. Ini memperbolehkan kita untuk mengontrol gerakan dan melakukan aktivitas yang rumit.
mengingatnya bahwa otot-otot ini membutuhkan stimulus untuk membuat mereka berkontraksi.
Macam Otot
1.Otot polos => gerakan tak disadari (involunter)
2.Otot lurik = serat lintang => gerakan disadari (volunter)
3.Otot jantung = miokardium => gerakan tak disadari (involunter)
MIOGLOBIN adalah pigmen otot yang berfungsi mengikat oksigen.
Bagian-bagian Otot
1.TENDON, bagian ujung otot yang mengecil.
2.VENTRIKEL, bagian tengah otot yang menggembung.
3.ORIGO, ujung otot yang melekat pada tempat yang tidak bergerak.
4.INSERSIO, ujung otot yang melekat pada tempat yang bergerak.
5.NORMOTROFI, otot yang besarnya normal.
6.ATROFI, otot yang mengecil, lisut.
7.HIPERTROFI, otot yang membesar.
8.DISKUS INTERKALARIS, bagian khas otot jantung yang merupakan batas.
Karakteristik Otot
KONTRAKTIBILITAS: kemampuan untuk memendek.
EKSTENSIBILITAS: kemampuan untuk memanjang
ELASTISITAS: kemampuan untuk kembali ke ukuran semula setelah memendek
atau memanjang
Kerja Otot
TONUS: ketegangan akibat mengerutnya otot (kontraksi)
TETANUS: ketegangan maksimum yang terus menerus
ABDUKSI : gerakan menjauhi sumbu tubuh (mis : mengangkat tangan ke atas)
ADDUKSI : gerakan mendekati sumbu tubuh (mis : mengangkat tangan ke samping)
DEPRESI : gerakan menurunkan (mis : mengucapkan huruf a)
ELEVASI : gerakan menaikkan (mis : mengucapkan huruf i)
SUPINASI: memutar telapak tangan menengadah
PRONASI: menelungkup
FLEKSI: membengkokkan (mis : mengangkat tangan ke depan)
EKSTENSI: meluruskan (mis : menyimpan tangan di samping badan)
ROTASI : gerak memutar
Mekanisme Gerakan Otot
AKTIN dan MIOSIN : protein khas dari otot.
ASETILKOLIN : zat reseptor rangsang yang sangat peka.
ATP - ADP - AMP : energi yang diperlukan untuk kontraksi otot.
FASE ANAEROB (KONTRAKSI)
ATP => ADP + P + Energi
ADP => AMP + P + Energi
Kreatinfosfat => Kreatin + Fosfat + Energi

FASE AEROB (pembentukan kembali ATP)
ATP yang habis digunakan selama fase anaerob dibentuk kembali dengan mendapat energi dari hasil penguraian glukosa.
GLIKOGEN => LAKTASIDOGEN => GLUKOSA + ASAM LAKTAT
GLUKOSA => CO2 + H2O + Energi
Asam Laktat = zat peleleh
O2 diambil secara cepat untuk mengoksidasi asam laktat sehingga orang yang
kelelahan akan terengah-engah.

Kelainan Tulang dan Otot
Kelainan Pada Tulang (rangka)
Kelainan dan gangguan pada tulang dapat disebabkan oleh beberapa faktor, misalnya karena kelainan yang dibawa sejak lahir, infeksi penyakit, karena makanan atau kebiasaan posisi tubuh yang salah. Beberapa contoh kelainan pada tulang dan rangka, antara lain:
1.Kifosis

Yaitu kelainan tulang punggung membengkok ke depan, dikarenakan kebiasaan duduk/bekerja dengan posisi membungkuk
2.Skoliosis

Yaitu kelainan tulang punggung membengkok ke samping, ini dapat tejadi pada orang yang menderita sakit jantung yang menahan rasa sakitnya, sehingga terbiasa miring dan mengakibatkan tulang punggungnya menjadi miring.
3.Lordosis

Yaitu kelainan tulang punggung membengkok ke belakang, dikarenakan kebiasaan tidur yang pinggangnya diganjal bantal.
4.Rakhitis

Yaitu kelainan pada tulang akibat kekurangan vitamin D, sehingga kakinya berbentuk X atau O.
5.Polio
Yaitu kelainan pada tulang yang disebabkan oleh virus, sehingga keadaan tulangnya mengecil dan abnormal.
6.Fraktura: patah tulang.
7.Dislokasi: pergeseran posisi sendi
8.Ankilosi : persendian tidak dapat digerakkan karena seolah-olah menyatu.
9.Artritis: infeksi sendi
Artritis Gout : adanya timunan asam urat pada jari-jari tangan terutama pada sendi- sendi, sehingga jari-jari mebesar dan terasa sakit jika digerakkan.
Artritis Eksudatif : disebabkan oleh kuman.
Osteoartritis : tulang rawan menipis sehingga mengalami degenerasi. Akibatnya sendi terganggu jika digerakkan.

Kelainan Pada Otot

Kelainan otot pada manusia dapat diakibatkan adanya gerak dan kerja otot. Hal Ini dapat terjadi akibat gangguan faktor luar maupun faktor dalam.
Faktor luar dapat diakibatkan karena kecelakaan dan serangan penyakit, sedang faktor dalam bisa terjadi karena bawaan atau kesalahan gerak akibat otot yang tidak pernah dilatih.
Beberapa contoh kelainan pada otot, diantaranya:
1.Tetanus
Kelainan otot yang tegang terus menerus yang disebabkan oleh racun bakteri.
2.Atrofi
Otot kelainan yang menyebabkan otot mengecil akibat serangan virus polio atau karena otot tidak difungsikan lagi untuk bergerak, akibat lumpuh.
3.Kaku leher (stiff)
Kelainan yang terjadi karena gerak hentakan yang menyebabkan otot Trapesius meradang.
4.Kram
Kelainan otot yang terjadi karena aktivitas otot yang terus menerus sehingga otot menjadi kejang.
5.Terkilir
Kelainan otot yang terjadi jika gerak sinergis salah satu otot bekerja berlawanan arah.
6.Miastenia Gravis
Miastenia gravis adalah melemahnya otot secara berangsur-angsur sehingga menyebabkan kelumpuhan bahkan kematian. Penyebabnya belum diketahui.

Friday, November 20, 2009

Darah

Darah adalah cairan yang terdapat pada makhluk hidup yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri. Istilah medis yang berkaitan dengan darah diawali dengan kata hemo- atau hemato- yang berasal dari bahasa Yunani haima yang berarti darah.

Darah manusia dalam kondisi normal bervolume 8% dari beratnya.

Darah manusia adalah cairan jaringan tubuh. Fungsi utamanya adalah mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah juga menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun yang bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit. Hormon-hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah.Darah manusia bewarna merah, antara merah terang apabila kaya oksigen sampai merah tua apabila kekurangan oksigen. Warna merah pada darah disebabkan oleh hemoglobin, protein pernapasan (respiratory protein) yang mengandung besi dalam bentuk heme, yang merupakan tempat terikatnya molekul-molekul oksigen.Manusia memiliki sistem peredaran darah tertutup yang berarti darah mengalir dalam pembuluh darah dan disirkulasikan oleh jantung. Darah dipompa oleh jantung menuju paru-paru untuk melepaskan sisa metabolisme berupa karbon dioksida dan menyerap oksigen melalui pembuluh arteri pulmonalis, lalu dibawa kembali ke jantung melalui vena pulmonalis. Setelah itu darah dikirimkan ke seluruh tubuh oleh saluran pembuluh darah aorta. Darah mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh melalui saluran halus darah yang disebut pembuluh kapiler. Darah kemudian kembali ke jantung melalui pembuluh darah vena cava superior dan vena cava inferior.Darah juga mengangkut bahan bahan sisa metabolisme, obat-obatan dan bahan kimia asing ke hati untuk diuraikan dan ke ginjal untuk dibuang sebagai air seni.


William Harvey (1 April 1578 – 3 Juni 1657) ialah dokter yang mendeskripsikan sistem peredaran darah yang dipompakan sekeliling tubuh manusia oleh jantung. Ini mengembangkan gagasan René Descartes yang dalam Deskripsi Tubuh Manusianya bahwa arteri dan vena ialah pipa dan mambawa makanan ke sekeliling tubuh. Namun sebenarnya ia hanya mengembangkan gagasan ilmu kedokteran muslim awal khususnya karya Ibnu Nafis, yang telah menyusun asas dan arteri dan vena besar di abad ke-13. a mengumumkannya pada sistem sirkulasi pada tahun 1616 dan 1628 menerbitkan karyanya Exercitatio Anatomica de Motu Cordis et Sanguinis in Animalibus (Gerak Otomatis Anatomi Jantung dan Darah Binatang), di mana, berdasar pada metodologi ilmiah, ia menentang gagasan bahwa bahwa darah dipompa ke sekeliling tubuh oleh jantung sebelum kembali ke jantung dan diedarkan kembali dalam sistem tertutup.

Ini bertentangan dengan model yang diterima yang berasal dari Galen, yang mengidentifikasi darah vena (merah gelap) dan arteri (lebih terang dan lebih encer), masing-masing dengan fungsi berbeda dan terpisah. Darah vena dianggap berasal dari hati dan darah arteri di hati; darah mengalir dari organ-organ itu ke seluruh bagian tubuh di mana dikonsumsi. Gagasan Harvey akhirnya diterima selama masa hidupnya. Karyanya diserang, khususnya oleh Jean Riolan dalam Opuscula anatomica (1649) yang memaksa Harvey membela diri dalam Exercitatio anatomica de circulatione sanguinis (juga di tahun 1649) di mana ia membantah bahwa posisi Riolan berlawanan dengan seluruh fakta pengamatan. Harvey tetap dianggap sebagai dokter unggul, ia merupakan dokter pribadi James I (1618-25) dan Charles I (1625-47) dan lektor Lumleian pada Royal College of Physicians (1615-56). Belakangan Marcello Malpighi bahwa gagasan Harvey pada struktur anatomi benar; Harvey telah tidak bisa membedakan kerja jaringan kapiler dan hanya dapat berteori pada bagaimana transfer darah dari arteri ke vena terjadi.

1. Bagian-bagian darah
Darah tersusun dari beberapa komponen
a. 55% plasma darah (bagian cair)
b. 45% sel-sel darah (butiran padat)
Perbandingan bagian darah padat dan cair itu disebut hematokrit. Nilai normal hematokrit pada pria dewasa adalah 40%-50%. Pada wanita dewasa 35%-45%, pada ana-anak di atas usia 10 tahun 35%, dan 40-60% pada anak-anak. Nilai hematokrit mencerminkan volume total eritrosit.

A. Plasma Darah
Plasma darah berguna dalam pengaturan tekanan osmosis. Pada manusia Plasma darah ada sebanyak 55% .
Plasma darah berfungsi untuk :
- Membawa sari-sari makanan
- Sisa-sisa metabolisme
- Hasil ekskresi dan beberapa gas
Plasma darah pada manusia mengandung :
- 92% air
- 8% Protein yaitu albumin , globulin , hormon , fibrinogen dan protrombin.
- 0.9% mineral yang terdiri dari NaCl,natrium bikarbonat,garam kalsium,pospor,magnesium dan besi.
- 0.1% bahan organic yaitu glukosa,lemak,urea,asam urat,asam amini,urin dan anti gen.
Fungsi Hormon,fibrinogen,albumin, dan globulin adalah.
a. Hormon penting untuk kerja fisiologi alat tubuh.
b. Fibrinogen penting untuk proses pembekuan darah.
c. Albumin penting untuk menjaga tekanan osmotic dalam darah.
d. Globulin penting untuk pembentukan antibody.
Jika plasma darah diendapkan akan tersisa cairan berwarna kuning jernih yang disebut serum. Di dalam serum inilah terdapat antibody atau zat kebal.

B. Sel-sel Darah (Bagian yang Padat)
Sel-sel pada darah terbagi atas 3 bagian, yaitu eritrosit yang berfungsi untuk mengangkut oksigen, leukosit untuk untuk membunuh bibit penyakit, dan trombosit untuk pembekuan darah.

a) Eritrosit (sel darah merah)
Bentuk eritrosit pipih dengan garis tengah 7.5 µm, cekung dibagian tengah(bikonkaf) dan tidak berinti. Setiap 1 mm3 mengndung kurang-lebih 5 juta sel darah merah, eritrosit mengandung hemoglobin (Hb). Hemoglobin atau zat warna adalah suatu protein yang mengandung besi. Fungsi utama Hb adalah mengangkut oksigen dari paru-paru dan mengedarkannya keseluruh tubuh.
Sel-sel darah merah dibentuk oleh sel-sel tulang pipih. Akan tetapi apabila masih dalam kandungan eritrosit di bentuk di dalam hati dan limpa, Eritrosit tidak efektif lagi dan menjadi using setelah berumur 120 hari. Oleh hati dan limpa sel darah merah dirombak. Didalam hati hemoglobin akan di ubah menjadi empedu atau bilirubin yang berwarna kehijau-hijauan. Zat warna empedu berfungsi untuk mengemulsi lemak. Zat ini dikeluarkan ke saluran empedu yang bermuara di usus.
Penyumbatan saluran empedu dapat terjadi karena infeksi atau karena kerusakan sel-sel hati, yang menyebabkan empedu beredar bersama aliran darah. Inilah yang menyebabkan seseorang menderita penyakit kuning. Penyakit kuning dapat disebabkan oleh hepatitis atau infeksi lainnya.
b) Sel darah putih (leukosit)
Dalam setiap mm3 darah terdapat 8.000 sel darah putih. Sel darah putih (leukosit) tidak berwarna, bersifat bening, dan bentuknya tidak tetap seperti amoeba. Ukuran leukosit lebih besardarisel darah merah, tetapi jumlahnya lebih kecil. Garis tengahnya antara 9-15. Sel ini mempunyai fungsi utama untuk melawan kuman yang masuk ke dalam tubuh dan membentuk zat antibodi.
Antibodi adalah zat pelawan benda asing (antigen) yang masuk tubuh. Sel darah putih merupakan sel fagosit, apabila ada bibit penyakit, misalnya bakteri, sel darah putih akan memakannya, seperti cara Amoeba memakan makanannya. Apabila sel darah putih kalah dan rusak maka sel darrah putih bersama-sama kuman yang mati akan dikeluarkan dalam bentuk nanah atau abses.
Terdapat 5 macam sel darah putih yang bentuk, jumlah, dan fungsinyaberbeda. Kelima macam sel darah putih tersebut adalah monosit, limfosit, basofil, easinofil, dan neutrofil.
(1). Neutrofil
Neutrofil merupakan 60-70% dari jumlah sel darah putih. Neutrofil dapat bergerak secara ameboid dari darah dan masuk ke jaringan yang terinfeksi, lalu menghancurkan mikroba yang ada. Gerak neutrofil terjadi karena adanya sinyal kimiawi dari daerah yang terinfeksi. Neutrofil hanya berumur sekitar 6-20 jam.

(2). Monosit
Monosit terdapat sekitar 5% dari jumlah sel darah putih. Walaupun begitu, monosit merupakan fagosit yang efektif. Monosit beredar di dalam darah selama beberapa jam, kemudian berpindah ke jaringan. Di dalam jaringan, monosit membesar dan berkembang menjadi makrofag. Makrofag merupakan sel fagositik terbesar, paling efektif, dan berumur panjang. Makrofag mempunyai arti secara harfiah “pemakan besar”. Makrofag bersifat ameboid, dan dapat merentangkan pseudopodia untuk menarik mikroba. Mikroba yang terperangkap kemudian dihancurkan dengan enzim pencernaan.
Beberapa makrofag menetap di organ dan jaringan tubuh tertentu. Misalnya, di paru-paru ada makrofag alveolar dan di hati ada sel Kupffer. Makrofag juga terdapat di nodus limfa dan limpa.

(3). Eosinofil
Easinofil kira-kira berjumlah 15% dari jumlah sel darah putih. Eosinofil hanya sedikit bersifat fagositik tetapi mempunyai enzim penghancur. Eosinofil berfungsi untuk melawan parasit besar seperti cacing dengan cara menghancurkan dinding luar tubuh cacing.

(4). Basofil
Granula basofil mengandung histamine. Histamin adalah salh satu sinyal kimia yang akan dikirimkan jika terjadi luka dan peradangan. Basofil diduga terlibat dalm reaksi alergi atau melawan protein asing yang masuk.

(5). Limfosit
Vertebrata mempunyai dua macam sel limfosit, yaitu sel B (limfosit B) dan sel T (limfosit T). Limfosit dibuat di sumsum tulang dan hati (pada fetus). Mula-mula, semua limfosit sama, tetapi kemudian berdiferensiasi menjadi sel B atau sel T, tegantung tempat pematangannya. Limfosit yang berpindah dari sumsum tulang timus berkembang menjadi sel T. LImfosit yang tetap berada di sumsum tulang berkembang menjadi sel B. Sel B dan sel T yang matang banyak ditemukan di nodus limfa, limpa, dan organ limpatik lain. Limfosit berfungsi menghasilkan antibody untuk melawan zat asing yang masuk.

Kemampuan limfosit menghasilkan antibody pada anak-anak akan meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Kekebalan yang diperoleh secara alami ini disebut sebagai imunitas alami. Antibodi yang dihasilkan itu bersifat spesifik, artinya antibody tertentu hanya cocok untuk melawan penyakit tertentu pula. Misalnya antibody untuk TBC hanya cocok untuk melawan penyakit TBC, antibody untuk disentri hanya cocok untuk melawan penyakit disentri.
Untuk meningkatkan kekebalan tubuh, perlu dilakukan upaya agar limfosit menghasilkan antibody, misalnya vaksinasi. Vaksinasi berarti melakukan kekebaln secara buatan. Vaksin adalah bibit penyakit yang tlah dilemahkan. Vaksin dimasukkan ke dalm tubuh supaya tubuh dapat melawannya dengan membentuk antibody. Misalnya, vaksinasi penyakit cacar berarti tubuh diberi virus cacar yang telah dilemahkan.
- Trombosit(keping darah)
Didalam darah terdapat keping darah atau trombosit. Trombosit tidak berbentuk, berukuran kecil dan tidak berinti, garis tengahnya kurang lebih 2-4 µm. Dalam setiap satu mm3 darah terdapat 250.000-500.000 keping darah.
Trombosit berperan dalam proses pembekuan darah. Didalam trombosit terdapat enzim yang dinamakan trombokinase. Apabila darah keluar karena terluka, trombosit akan pecah. Enzim trombokinase keluar dari trombosit. Akibat pengaruh ion kalsium yang terdapat dalam darah , enzim trombokinase akan merubah protrombin menjadi trombin. Trombin akan mengubah protein darah fibrinogen menjadi benang-benang fibrin. Terbentuknya benang-benang fibrin menyebabkan luka tertutup sehinnga darah tidak keluar secara terus-menerus.
Protrombin adalah senyawa protein yang dibentuk di hati. Pembentukan senyawa ini dipengaruhi oleh vitamin K. Oleh sebab itu orang yang kekurangan vitamin K akan mengalami kesulitan pembekuan darah.

2. Penggolongan darah

Orang yang pertama kali menggolongkan darah ialah Karl Landsteiner (Austria, 1868-1947). Darah digolonngkan menjadi 4 bagian yaitu, A, B, AB, dan 0 (baca nol)

Orang yang mendonorkan darahnya disebut donor, sedangkan orang yang menerima donor disebut resipien. Apabila darah donor tidak sesuai dengan darah resipien maka darah resipien akan menolak darah donor. Penolakan ini di tandai dengan penggumpalan darah (aglutinasi) yang berkibat fatal.

Darah menggumpal karena adanya aglutinogen dan aglutinin. Aglutinogen adalah zat yang digumpalkan oleh aglutinin. Ada 2 macam aglutinogen yaitu aglutinogen a dan aglutinogen b. Zat aglutinogen a dikenal juga sebagai zat anti A dan zat agglutinin b dikenal juga sebagai zat anti B.
Aglutinogen a digumpalkan oleh zat anti A (Aglutinin A) begitu juga sebaliknya dengan Aglutinogen b. Golongan darah A memiliki aglutinogen a dan Aglutinin B. Golongan darah B memiliki aglutinogen b dan agltinin A. Golongan darah AB memiliki aglutinogen a dan b serta tidak memiliki aglutinin. Golongan darah 0 memiliki aglutinin A dan B serta tidak memiliki aglutinogen.

Golongan darah 0 disebut donor universal karena dapat ditransfusikan ke semua golongan Sebaliknya golongan AB merupakan resipien universal karena dapat menerima semua golongan darah.

Faktor lain yang penting dalam system penggolongan darah adalah Rhesus (Rh). Sekitar manusia membawa 85% rhesus positif dan sisanya membawa rhesus negatif.

Jika darah Rh- diberi Rh+ dalam darahnya maka resipien akan membentuk antibody yang akan melawannya. Antibodi ini belum bekerja pada transfusi pertama Antibodi ini akan bekerja pada transfuse Rh+ selanjutnya dan akan menghancurkan sel darah Rh+ selanjutnya sehingga dapat membahayakan.

Transfusi darah adalah proses menyalurkan darah atau produk berbasis darah dari satu orang ke sistem peredaran orang lainnya. Transfusi darah berhubungan dengan kondisi medis seperti kehilangan darah dalam jumlah besar disebabkan trauma, operasi, syok dan tidak berfungsinya organ pembentuk sel darah merah. Dan rata rata darah yang dipakai adalah 300-1000 cc

3. Fungsi Darah

- Sel darah merah mengangkut oksigen dari paru-paru ke jantung dan keseluruh sel tubuh
- Plasma darah mengangkut sari makanan dari usus ke hati kemudian ke seluruh tubuh. Karbondioksida dari jaringan tubuh ke paru-paru
- Leukosit membunuh kuman-kuman penyakit dengan cara membentuk antibody dan fagositosis
- Trombosit melakukan pembekuan darah
- Menjaga kestabilan suhu tubuh.

4. Transportasi darah

Transportasi ialah proses pengedaran berbagai zat yang diperlukan ke seluruh tubuh dan pengambilan zat-zat yang tidak diperlukan untuk dikeluarkan dari tubuh.
Alat transportasi pada manusia terutama adalah darah. Di dalam tubuh darah beredar dengan bantuan alat peredaran darah yaitu jantung dan pembuluh darah.
Selain peredaran darah, pada manusia terdapat juga peredaran limfe (getah bening) dan yang diedarkan melalui pembuluh limfe.

5. Struktur alat peredaran darah pada manusia

Sistem peredaran darah pada manusia tersusun atas jantung sebagai pusat peredaran darah, pembuluh-pembuluh darah dan darah itu sendiri.

struktur luar jantung manusia serta pembuluh darah yang ada pada jantung

1. Jantung
Jantung adalah sebuah rongga, rongga, organ berotot yang memompa darah lewat pembuluh darah oleh kontraksi berirama yang berulang. Istilah kardiak berarti berhubungan dengan jantung, dari Yunani cardia untuk jantung. Jantung adalah salah satu organ yang berperan dalam sistem peredaran darah.
Jantung diselubungi oleh selaput ganda yang disebut pericardium. Dinding rongga jantung tersusun atas otot jantung. Antara bilik dan serambi dibatasi oleh suatu katup yaitu katup tricuspid disebelah kanan yang terdiri dari 3 kelopak atau kuspa dan katup sebelah kiri bicuspid yang terdiri dari 2 kelopak. Katub tersebut berfungsi agar darah dari bilik tidak kembali ke serambi.
Otot jantung mampu berkontraksi sehingga jantung dapat mengembang dan mengempis. Mengembang dan mengempisnya bilik dan serambi terjadi secara bergantian, Kontraksi jantung menimbulkan denyutan yang dapat dirasakan pada pembuluh nadi. Tekanan darah pada bilik jantung saat mengembang disebut diastole dan tekanan darah pada saat mengempis disebut sistol. Jadi sistol adalah tekanan darah pada saat darah memompa keluar, dan diastole adalah tekanan darah pada saat memasukkan darah. Tekanan darah dapat dipompa oleh tensimeter.
Jantung memiliki pembuluh darah yang menuju atau keluar dari jantung:liri. Darahnya banykan darah dari paru-paru menuju ke serambi ki
- Vena cava, mengalirkan darah dari seluruh tubuh, bermuara pada serambi kanan
- Arteri pulmonalis,mengalirkan darah dari bilik kanan menuju ke paru-paru. Darahnya banyak mengandung karbondioksida.
- Vena pulmonalis, mengalirkan darah dari paru-paru ke serambi kiri. Darahnya banyak mengandung oksigen.
- Aorta, mengalirkan darah dari bilik kiri menuju keseluruh tubuh
- Arteri koronaria, pembuluh darah dari bilik menuju jantung.

2. Pembuluh Darah
Pembuluh darah terdiri atas arteri dan vena. Arteri berhubungan langsung dengan vena pada bagian kapiler dan venula yang dihubungkan oleh bagian endotheliumnya.
Arteri dan vena terletak bersebelahan. Dinding arteri lebih tebal dari pada dinding vena. Dinding arteri dan vena mempunyai tiga lapisan yaitu lapisan bagian dalam yang terdiri dari endothelium, lapisan tengah yang terdiri atas otot polos dengan serat elastis dan lapisan paling luar yang terdiri atas jaringan ikat ditambah dengan serat elastis. Cabang terkecil dari arteri dan vena disebut kapiler. Pembuluh kapiler memiliki diameter yang sangat kecil dan hanya memiliki satu lapisan tunggal endothelium dan sebuah membran basal.
Perbedaan struktur masing-masing pembuluh darah berhubungan dengan perbedaan fungsional masing-masing pembuluh darah tersebut.
acam-macam Pembuluh Darah
Pembuluh darah terbagi menjadi :

1. Pembuluh darah arteri
Pembuluh nadi atau arteri adalah pembuluh darah berotot yang membawa darah dari jantung. Fungsi ini bertolak belakang dengan fungsi pembuluh balik yang membawa darah menuju jantung.
Sistem sirkulasi sangat penting dalam mempertahankan hidup. Fungsi utamanya adalah menghantarkan oksigen dan nutrisi ke semua sel, serta mengangkut zat buangan seperi karbon dioksida. Pada negara berkembang, dua kejadian kematian utama disebabkan oleh infark miokardium dan stroke pada sistem pembuluh nadi, misalnya arterosklerosis.
• Sistem pembuluh nadi memiliki bagian tekanan yang tinggi pada sistem sirkulasi. Tekanan darah biasanya menunjukkan tekanan pada pembuluh nadi utama. Tekanan pada saat jantung mengembang dan darah masuk ke jantung disebut diastol. Tekanan sistol berarti tekanan darah saat jantung berkontraksi dan daeah keluar jantung. Tekanan darah ini dapat dikur dengan tensimeter atau sfigmomanometer.
• Anatomi

Anatomi dinding pembuluh nadi.
Lapisan terluar disebut tunika adventitia yang tersusun dari jaringan penyambung. Di lapisan selanjutnya terdapat tunika media yang tersusun atas otot polos dan jaringan elastis. Lapisan terdalam adlah tunika intima yang tersusun atas sel endothelial. Darah mengalir di dalam pada lumen.
• Jenis pembuluh nadi
Terdapat beberapa jenis pembuluh nadi pada tubuh:
• Arteri sistemik
Arteri sistemik membawa darah menuju arteriol dan kemudian ke pembuluh kapiler, di mana zat nutrisi dan gas ditukarkan.
• Arteriol
Arteriol adalah pembulih nadi terkecil yang berhubungan dengan pembuluh kapiler.
• Pembuluh kapiler
Pembuluh ini bukan pembuluh nadi sesungguhnya. Di sinilah terjadinya pertukaran zat yang menjadi fungsi utama sistem sirkulasi. Pembuluh kapiler adalah pembuluh yang menghubungkan cabang-cabang pembuluh nadi dan cabang-cabang pembuluh balik yang terkecil dengan sel-sel tubuh. Pembuluh nadi dan pembuluh balik itu bercabang-cabang, dan ukuran cabang-cabang pembuluh itu semakin jauh dari jantung semakin kecil. Pembuluh kapiler sangat halus dan berdinding tipis.
• Pembuluh nadi besar (aorta)
Aorta adalah arteri terbesar dalam badan manusia. Bersumber dari bilik kiri jantung dan membawa darah beroksigen kepada semua bagian peredaran sistemik.
Bagian awal aorta, aorta menaik, muncul keluar dari ventrikel kiri, yang diasingkan oleh katup aorta. Kedua arteri coronaria jantung bercabang dari pangkal aorta, di atas katup aorta.
Aorta kemudian melengkung balik mengelilingi arteri pulmonalis. Tiga pembuluh darah muncul keluar dari arcus aortae ini, yaitu arteri brachiocephalica, arteri carotis communis sinistra, dan arteri subclavia sinistra. Pembuluh-pembuluh ini memasok darah ke kepala dan bagian lengan.
Aorta kemudian menuruni badan. Bagian atas diafragma (dalam dada) dipanggil aorta pars thoracalis dan bagian bawah diafragma (dalam abdomen) dipanggil aorta pars abdominalis.
Saat bergerak ke bawah dinding posterior abdomen, aorta abdomen beredar pada kiri vena cava inferior, bercabang-cabang menjadi saluran darah utama pada perut dan usus, dan juga ginjal. Terdapat banyak bentuk cabang yang dapat diketahui dalam vaskulatur sistem pencernaan. Bentuk yang paling umum ialah cabang aorta membentuk truncus celiacus, arteri mesenterica superior, dan juga arteri mesenterica inferior. Arteri renalis biasanya bercabang dari aorta abdominalis di antara truncus celiacus dan arteri mesenterica superior.
Aorta berakhir dengan percabangan 2, yaitu arteri iliaca communis sinistra dan arteri iliaca communis dextra untuk memasok darah ke anggota tubuh bagian bawah dan pelvis.
• Arteri pulmonaris
Pembuluh ini membawa darah yang telah dideoksigenasi yang baru saja dialirkan dari paru-paru.
2. Pembuluh Balik (Vena)
Pembuluh balik atau vena adalah pembuluh yang membawa darah menuju jantung. Darahnya banyak mengandung karbon dioksida. Umumnya terletak dekat permukaan tubuh dan tampak kebiru-biruan. Dinding pembuluhnya tipis dan tidak elastis. jika diraba, denyut jantungnya tidak terasa. Pembuluh vena mempunyai katup sepanjang pembuluhnya. Katup ini berfungsi agar darah tetap mengalir satu arah. Dengan adanya katup tersebut, aliran darah tetap mengalir menuju jantung. Jika vena terluka, darah tidak memancar tetapi merembes.
Dari seluruh tubuh, pembuluh darah balik bermuara menjadi satu pembuluh darah balik besar, yang disebut vena cava. Pembuluh darah ini masuk ke jantung melalui serambi kanan. Setelah terjadi pertukaran gas di paru-paru, darah mengalir ke jantung lagi melalui vena paru-paru. Pembuluh vena ini membawa darah yang kaya oksigen. Jadi, darah dalam semua pembuluh vena banyak mengandung karbon dioksida kecuali vena pulmonalis. Ada beberapa macam pembuluh balik, diantaranya adalah sebagai berikut :
• Vena Kava
Vena cava bercabang cabang menjadi pembuluh yang lebih kecil, yaitu vena. Vena bercabang kembali menjadi kapiler yang lebih kecil yaitu Venula. Venula terdapat dalam berbagai sel tubuh dan berhubungan dengan kapiler arteri.
Terdapat 2 macam kapiler arteri :
A. Vena kava superior
Vena cava superior mengandung darah yang berisi CO2 dari bagian atas tubuh yaitu kepala, leher dan bagian atas badan lainnya, yang akan dibawa ke serambi kanan jantung.
B. Vena kava imperior
Vena kafa inferior membawa darah yang mengandung CO2 yang berasal dari bagian bawah tubuh yang akan di bawa ke serambi kanan jantung.
• Vena pulmonalis
Vena ini membawa darah yang berisi CO2 ke serambi kiri jantung.

poin kunci Jalur peredaran darah :
Jantung-aorta-arteri-arteriola-kapiler-sel sel tubuh-venula

6. System peredaran darah pada manusia


Peredaran darah manusia merupakan peredaran darah tertutup karena darah yang dialirkan dari dan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah dan darah mengalir melewati jantung sebanyak dua kali sehingga disebut sebagai peredaran darah ganda yang terdiri dari :
1 Peredaran darah panjang/besar/sistemik
Adalah peredaran darah yang mengalirkan darah yang kaya oksigen dari bilik (ventrikel) kiri jantung lalu diedarkan ke seluruh jaringan tubuh. Oksigen bertukar dengan karbondioksida di jaringan tubuh. Lalu darah yang kaya karbondioksida dibawa melalui vena menuju serambi kanan (atrium) jantung.
2 Peredaran darah pendek/kecil/pulmonal
Adalah peredaran darah yang mengalirkan darah dari jantung ke paru-paru dan kembali ke jantung. Darah yang kaya karbondioksida dari bilik kanan dialirkan ke paru-paru melalui arteri pulmonalis, di alveolus paru-paru darah tersebut bertukar dengan darah yang kaya akan oksigen yang selanjutnya akan dialirkan ke serambi kiri jantung melalui vena pulmonalis.
Proses peredaran darah dipengaruhi juga oleh kecepatan darah, luas penampang pembuluh darah, tekanan darah dan kerja otot yang terdapat pada jantung dan pembuluh darah.
Pada kapiler terdapat spingter prakapiler mengatur aliran darah ke kapiler :
a. Bila spingter prakapiler berelaksasi maka kapiler-kapiler yang bercabang dari pembuluh darah utama membuka dan darah mengalir ke kapiler.
b. Bila spingter prakapiler berkontraksi, kapiler akan tertutup dan aliran darah yang melalui kapiler tersebut akan berkurang.
Pada vena bila otot berkontraksi maka vena akan terperas dan kelepak yang terdapat pada jaringan akan bertindak sebagai katup satu arah yang menjaga agar darah mengalir hanya menuju ke jantung.
poin kunci
jantung – aorta – arteri – arteriola – kapiler – sel sel tubuh – venula – vena – vena kava – jantung

7. Kelainan pada system transportasi darah manusia

1 Anemia
• Anemia sel sabit merupakan penyakit menurun tak bisa diobati
• Anemia perniosa, rendahnya jumlah eritrosit karena makan kurang vit B12
2. Talasemia Sel darah merah abnormal,umur lebih pendek,diasesi dengan transfusi darah
3. Hemofili Darah sulit/tidak bisa membeku
4. Varises Pelebaran pembuluh vena
5. Atherosklerosis Penyumbatan pembuluh darah oleh lemak
6. Arteriosklerosis Penyumpatan pembuluh darah oleh zat kapur
7. Leukopeni jumlah sel darah putih kurang dari norma