Saturday, November 21, 2009

Sitem Gerak Manusia


Hai manusia, apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka)
terhadap Tuhanmu Yang Maha Pemurah. Yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh)mu seimbang, dalam bentuk apa saja yang Dia kehendaki, Dia menyusun tubuhmu.
(QS. Al Infithaar, 82:6-8)
Gerak tubuh secara pokok bergantung pada otot dan tulang. Tetapi syaraf, tulang rawan, ligamen, dan tendon juga mempunyai peranan dalam pergerakan.

Tulang dan Rangka
Rangka manusia terdiri dari :
1. Tengkorak
2. Tulang belakang dengan rusuk dan sternum (tulang dada) terikat
3. Sirip dada (bahu) gelang (meliputi gelang bahu dan tulang selangka)
4. Lengan dan tangan
5. Gelang panggul
6. Tungkai dan kaki
Fungsi Rangka
1. Menyokong badan
2. Melindungi organ-organ bagian dalam
3. Mendukung sistem gerak
4. Sebagai tempat penyimpanan dan menyediakan kalsium dan fosfat
5. Tempat pembentukan sel darah merah
Rangka tubuh manusia tersusun dari 206 tulang-tulang. Walaupun tulang-tulang ini berbeda bentuk dan ukuran antara satu dengan yang lainnya, susunannya sama. Jaringan tulang bersifat ringan dan kuat dan dapat melawan tekanan, membengkok dan meregangkan. Jaringan tulang mengandung serat-serat protein yang membuatnya dapat dibengkokkan dan dapat diregangkan.
Adanya pengerasan tulang karena kristal garam-garam mineral (kalsium fosfat dan kalsiumkarbonat). Kristal-kristal ini dijerat dalam sebuah jaringan serat-serat protein. Tulang-tulang tinggal dalam jaringan yang mengandung sel-sel yang memperbaharuinya secara konstan. Agar material-material untuk aktivitas selular terpenuhi ada banyak pembuluh darah dalam tulang.Setelah mati, sel-sel tulang dan jaringan protein membusuk, yang tertinggal hanya campuran kalsium.

Berdasarkan jenisnya, ada dua macam tulang, yaitu tulang rawan (kartilago) dan tulang keras (osteon).
1. Tulang Rawan
Tulang rawan merupakan rangka penyangga tahapan embrio manusia. Namun
setelah dewasa, sebagian besar tulang rawan diganti dengan tulang keras. Pada manusia dewasa, tulang rawan hanya terdapat pada bagian yang memerlukan elastisitas seperti daun kuping, cuping hidung, dan cincin trakea. Tulang rawan terdiri atas anyaman serat dimana terdapat sel-sel tulang rawan (kondrosit) yang membuat matriks kondrin.
Ada tiga jenis tulang rawan yaitu sbb:
1. Tulang Rawan Hialin
Tulang rawan hialin merupakan bentuk tulang rawan terbanyak. Tulang rawan hialin mempunyai matriks yang homogen dan besifat halus serta transparan. Terdapat pada cincin batang tenggorokan (trakea), cuping hidung, persendian, dan antara tulang rusuk, dan tulang dada.
2. Tulang Rawan Elastis
Tulang rawan elastis bersifat lentur, matriksnya mengandung serat elastis bercabang-cabang, dan terdapat pada epiglottis dan bagian luar telinga.
3. Tulang Rawan Fibrosa
Tulang rawan fibrosa bersifat kurang lentur, matriksnya mengandung serat kolagen yang tidak lentur, dan terdapat pada antarruas tulang belakang.
2. Tulang Keras
Rangka yang menyokong sebagian besar manusia dewasa terbuat dari tulang keras. Bagian luar tulang keras dilapisi oleh periosteum yang merupakan tempat melekatnya otot. Sel tulang keras disebut osteosit. Sel-sel tulang keras membentuk lingkaran konsentris berlapis-lapis.
Berdasarkan sifat matriksnya, tulang keras dibedakan sebagai berikut.
1. Tulang Kompak
Merupakan tulang dengan matriks yang bersifat padat dan rapat, misalnya lapisan luar tulang pipa.
2. Tulang Spons
Tulang spons memiliki matriks berongga, misalnya tulang pipih dan tulang pendek. Berdasarkan bentuknya, tulang keras dibedakan menjadi empat, yaitu:
3. Tulang Pipa
Tulang pipa berbentuk tabung dan umumnya berongga. Tulang pipa terbagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian tengah (diafise), kedua ujung (epifise), dan antara epifise dengan diafise (cakraepifise).
4. Tulang Pipih
Tulang pipih berbentuk pipih dan berongga. Contoh tulang pipih yaitu tulang rusuk, tulang belikat, dan tulang tengkorak.
5. Tulang Pendek
Tulang pendek berbentuk silindris dan ditemukan pada pergelangan kaki dan pergelangan tangan.
6. Tulang Tak Beraturan
Tulang tak beraturan mempunyai bentuk yang tidak beraturan dan terdapat di wajah dan tulang belakang.

Pembentukan Tulang
Pembentukan tulang dimulai setelah terbentuk tulang rawan. Di dalam tulang rawan, terdapat rongga dan terisi oleh osteoblas. Osteoblas akan membentuk osteosit dari arah dalam ke luar (konsentris). Osteosit mensekresikan protein yang akan menjadi matriks tulang keras. Setiap satuan sel-sel tulang akanmelingkari pembuluh darah dan serabut saraf membentuk sistem Havers.Kemudian, matriks tulang keras terisi kalsium dan fosfat sehingga matriks tulang mengeras. Proses perubahan tulang rawan menjadi tulang keras disebut osifikasi.

Susunan Rangka Tubuh Manusia

Kerangka manusia dapat dikelompokan menjadi 3 yaitu:
1. Bagian Tengkorak
2. Bagian Badan
3. Bagian Anggota Gerak

Bagian Tengkorak (kepala)

Tersusun dari tulang pipih yang berfungsi sebagai tempat pembuatan sel-sel darah merah dan sel-sel darah putih. Terdiri dari:
Bagian Badan
Bagian badan terbagi menjadi 5 kelompok, yaitu:
1.Ruas-ruas tulang belakang (33 ruas)

2.Tulang rusuk (12 pasang)

``7 pasang tulang rusuk sejati
``3 pasang tulang rusuk palsu
``2 pasang tulang rusuk melayang
3.Tulang dada
a.Tulang hulu
b.Tulang badan
c.Tulang pedang-pedangan
4.Gelang bahu

2 tulang selangka (kiri dan kanan)
2 tulang belikat (kiri dan kanan)
5.Gelang panggul

2 tulang duduk (kiri dan kanan)
2 tulang usus (kiri dan kanan)
2 tulang kemaluan (kiri dan kanan)


Bagian Anggota Gerak

Anggota gerak dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu:
1.Anggota gerak atas (kiri dan kanan)

2 tulang pengumpil
2 tulang lengan atas
2 tulang hasta
10 tulang telapak tangan
28 ruas tulang jari tangan
2.Anggota gerak bawah (kaki kiri dan kanan)

2 tulang paha
2 tulang tempurung lutut
2 tulang kering
2 tulang betis
14 tulang pergelangan kaki
10 tulang telapak kaki
28 ruas tulang jari kaki


Persendian (artikulasi)

Titik dimana dua tulang terhubung disebut sendi. Ada banyak tipe berbeda pada sendi dalam tubuh. Sendi-sendi menyediakan fleksibilitas. Beberapa sendi seperti itu ada dalam tengkorak dan panggul, memungkinkan untuk sedikit gerakan. Sendi-sendi lainnya seperti pada pergelangan, sikut, pinggang dan mata kaki, memungkinkan gerakan pada beberapa arah berbeda.
Tulang rawan adalah jaringan penghubung yang kuat, tetapi tidak kaku seperti tulang. Bisa ditemukan diantara tulang-tulang dimana aktivitasnya sebagai alat penahan goncangan. Tulang rawan juga menyediakan suatu glassy-smooth permukaan pada ujung beberapa tulang, yang mengurangi gesekan ketika tulang-tulang bergerak bergeser masing-masing.
Tulang-tulang diperkuat oleh ligament. Ligamen terbuat dari jaringan ikat yang kuat berisi fiber-fiber elastis. Fiber-fiber elastis ini memungkinkan ligamen memberi tekanan dan gaya dan kemudian membentak ke dalam tempat.
Dibandingkan pada tulang, baik tulang rawan dan ligamen memiliki sedikit persediaan. Ini menjelaskan mengapa tulang kadang-kadang membutuhkan waktu lama untuk menyembuhkan sendi yang terluka seperti lutut dan mata kaki walaupun tidak ada tulang yang patah. Ujung-ujung otot diikat oleh tendon. Jaringan ikat ini tidak berisi serat elastic sehingga
tidak dapat meregang.
Artikulasi terbagi atas 3 bentuk yaitu:
1.Sinartrosis yaitu hubungan yang tidak memungkinkan adanya gerakan.
Sinkondrosis => kedua ujung tulang dihubungkan dengan kartilago.
Sinfibrosis => kedua ujung tulang dihubungkan dengan serabut.
2.Amfiartrosis yaitu hubungan yang memungkinkan terjadinya gerak yang terbatas. Contohnya pada hubungan antara tulang rusuk dan tulang belakang.
3.Diartrosis yaitu hubungan yang memungkinkan adanya gerakan yang cukup
besar.
Sendi Peluru (Endartrosis): ujung tulang yang satu berbentuk bonggol masuk
ke tulang lain yang berbentuk cekungan. Contohnya pada gelang pinggul.
Sendi Engsel (Gynglumus): ujung tulang yang bergerak membentuk lekukan.
Contohnya pada siku & lutut.
Sendi Putar (Trokoidea): ujung tulang yang satu mengitari ujung tulang lain.
Contohnya pada sendi antara hasta dan pengumpil.
Sendi Pelana (Sellaris): kedua ujung tulang membentuk seperti pelana.
Contohnya pada sendi pada tulang ibu jari dengan telapak tangan.
Sendi Luncur : kedua ujung tulang agak rata sehingga menimbulkan gerakan menggeser tidak berporos.
Contohnya : sendi antartulang pergelangan tangan, antartulang pergelangan kaki, antar tulang selangka, dan antar tulang belikat.
Sendi Ovoid/Ellips (Ellipsoidea): kedua ujung tulang berbentuk oval.
Contohnya pada pergelangan tangan.



Otot (Musculus)

Otot merupakan penggerak tubuh. Otot dapat mengubah bentuk energi kimia dari pernapasan selular ke energi mekanik.
[ glukosa + oksigen  karbondioksida + air + energi ]
Ketika kamu melatih otot-otomu, mereka menjadi lebih besar dan jumlah mitikondria (lihat respirasi) pada sel otot meningkat. Ini membuat otot lebih kuat dan lebih efisien.
Fungsi Otot
1.Mempertahankan postur
2.Menyebabkan bergerak
3.Menghasilkan panas ketika berkontraksi
Otot memiliki alat-alat khusus yang memungkinkan mereka mengadakan fungsi gerak, perawakan dan menghasilkan panas. Mereka dapat menerima dan merespon rangsangan; saat terangsang mereka memendek secara paksa. Otot bekerja dengan kontraksi serat-seratnya menjadi lebih pendek dan lebih tebal (mereka lebih suka menarik daripada mendorong). Satu kali kekuatan tarikan dilepaskan, otot-otot mengendur kepada panjangnya mereka beristirahat.
Sel-sel otot merupakan struktur panjang yang dihubungkan pada serat-serat otot. Otot-otot pada lengan tersusun dari bungkusan serat-serat tersebut. Saat kamu mengangkat dan menurunkan lengan atasmu, dibutuhkan dua otot berbeda. Ketika otot bisep di depan lengan atas berkontraksi. Otot menarik lengan bawah naik (sementara otot trisep di belakang berelaksasi). Dalam keadaan berlawanan, saat lengan bawah trisep berkontraksi sementara bisep berelaksasi.
Otot-otot yang menggerakkan tulang pada tubuh tersusun dalam sepasang berlawanan.Yang menjadi catatan bahwa sendi dimana melekatnya tendon otot pada tulang menentukan bagaimana tulang akan bergerak ketika otot berkontraksi. Penting untuk
Dorongan saraf dari otak dan/atau sumsum tulang belakang member rangsangan untuk kontraksi otot. Masing-masing otot mempunyai jaringan kerja sendiri terhadap saraf. Ini memperbolehkan kita untuk mengontrol gerakan dan melakukan aktivitas yang rumit.
mengingatnya bahwa otot-otot ini membutuhkan stimulus untuk membuat mereka berkontraksi.
Macam Otot
1.Otot polos => gerakan tak disadari (involunter)
2.Otot lurik = serat lintang => gerakan disadari (volunter)
3.Otot jantung = miokardium => gerakan tak disadari (involunter)
MIOGLOBIN adalah pigmen otot yang berfungsi mengikat oksigen.
Bagian-bagian Otot
1.TENDON, bagian ujung otot yang mengecil.
2.VENTRIKEL, bagian tengah otot yang menggembung.
3.ORIGO, ujung otot yang melekat pada tempat yang tidak bergerak.
4.INSERSIO, ujung otot yang melekat pada tempat yang bergerak.
5.NORMOTROFI, otot yang besarnya normal.
6.ATROFI, otot yang mengecil, lisut.
7.HIPERTROFI, otot yang membesar.
8.DISKUS INTERKALARIS, bagian khas otot jantung yang merupakan batas.
Karakteristik Otot
KONTRAKTIBILITAS: kemampuan untuk memendek.
EKSTENSIBILITAS: kemampuan untuk memanjang
ELASTISITAS: kemampuan untuk kembali ke ukuran semula setelah memendek
atau memanjang
Kerja Otot
TONUS: ketegangan akibat mengerutnya otot (kontraksi)
TETANUS: ketegangan maksimum yang terus menerus
ABDUKSI : gerakan menjauhi sumbu tubuh (mis : mengangkat tangan ke atas)
ADDUKSI : gerakan mendekati sumbu tubuh (mis : mengangkat tangan ke samping)
DEPRESI : gerakan menurunkan (mis : mengucapkan huruf a)
ELEVASI : gerakan menaikkan (mis : mengucapkan huruf i)
SUPINASI: memutar telapak tangan menengadah
PRONASI: menelungkup
FLEKSI: membengkokkan (mis : mengangkat tangan ke depan)
EKSTENSI: meluruskan (mis : menyimpan tangan di samping badan)
ROTASI : gerak memutar
Mekanisme Gerakan Otot
AKTIN dan MIOSIN : protein khas dari otot.
ASETILKOLIN : zat reseptor rangsang yang sangat peka.
ATP - ADP - AMP : energi yang diperlukan untuk kontraksi otot.
FASE ANAEROB (KONTRAKSI)
ATP => ADP + P + Energi
ADP => AMP + P + Energi
Kreatinfosfat => Kreatin + Fosfat + Energi

FASE AEROB (pembentukan kembali ATP)
ATP yang habis digunakan selama fase anaerob dibentuk kembali dengan mendapat energi dari hasil penguraian glukosa.
GLIKOGEN => LAKTASIDOGEN => GLUKOSA + ASAM LAKTAT
GLUKOSA => CO2 + H2O + Energi
Asam Laktat = zat peleleh
O2 diambil secara cepat untuk mengoksidasi asam laktat sehingga orang yang
kelelahan akan terengah-engah.

Kelainan Tulang dan Otot
Kelainan Pada Tulang (rangka)
Kelainan dan gangguan pada tulang dapat disebabkan oleh beberapa faktor, misalnya karena kelainan yang dibawa sejak lahir, infeksi penyakit, karena makanan atau kebiasaan posisi tubuh yang salah. Beberapa contoh kelainan pada tulang dan rangka, antara lain:
1.Kifosis

Yaitu kelainan tulang punggung membengkok ke depan, dikarenakan kebiasaan duduk/bekerja dengan posisi membungkuk
2.Skoliosis

Yaitu kelainan tulang punggung membengkok ke samping, ini dapat tejadi pada orang yang menderita sakit jantung yang menahan rasa sakitnya, sehingga terbiasa miring dan mengakibatkan tulang punggungnya menjadi miring.
3.Lordosis

Yaitu kelainan tulang punggung membengkok ke belakang, dikarenakan kebiasaan tidur yang pinggangnya diganjal bantal.
4.Rakhitis

Yaitu kelainan pada tulang akibat kekurangan vitamin D, sehingga kakinya berbentuk X atau O.
5.Polio
Yaitu kelainan pada tulang yang disebabkan oleh virus, sehingga keadaan tulangnya mengecil dan abnormal.
6.Fraktura: patah tulang.
7.Dislokasi: pergeseran posisi sendi
8.Ankilosi : persendian tidak dapat digerakkan karena seolah-olah menyatu.
9.Artritis: infeksi sendi
Artritis Gout : adanya timunan asam urat pada jari-jari tangan terutama pada sendi- sendi, sehingga jari-jari mebesar dan terasa sakit jika digerakkan.
Artritis Eksudatif : disebabkan oleh kuman.
Osteoartritis : tulang rawan menipis sehingga mengalami degenerasi. Akibatnya sendi terganggu jika digerakkan.

Kelainan Pada Otot

Kelainan otot pada manusia dapat diakibatkan adanya gerak dan kerja otot. Hal Ini dapat terjadi akibat gangguan faktor luar maupun faktor dalam.
Faktor luar dapat diakibatkan karena kecelakaan dan serangan penyakit, sedang faktor dalam bisa terjadi karena bawaan atau kesalahan gerak akibat otot yang tidak pernah dilatih.
Beberapa contoh kelainan pada otot, diantaranya:
1.Tetanus
Kelainan otot yang tegang terus menerus yang disebabkan oleh racun bakteri.
2.Atrofi
Otot kelainan yang menyebabkan otot mengecil akibat serangan virus polio atau karena otot tidak difungsikan lagi untuk bergerak, akibat lumpuh.
3.Kaku leher (stiff)
Kelainan yang terjadi karena gerak hentakan yang menyebabkan otot Trapesius meradang.
4.Kram
Kelainan otot yang terjadi karena aktivitas otot yang terus menerus sehingga otot menjadi kejang.
5.Terkilir
Kelainan otot yang terjadi jika gerak sinergis salah satu otot bekerja berlawanan arah.
6.Miastenia Gravis
Miastenia gravis adalah melemahnya otot secara berangsur-angsur sehingga menyebabkan kelumpuhan bahkan kematian. Penyebabnya belum diketahui.

Friday, November 20, 2009

Darah

Darah adalah cairan yang terdapat pada makhluk hidup yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri. Istilah medis yang berkaitan dengan darah diawali dengan kata hemo- atau hemato- yang berasal dari bahasa Yunani haima yang berarti darah.

Darah manusia dalam kondisi normal bervolume 8% dari beratnya.

Darah manusia adalah cairan jaringan tubuh. Fungsi utamanya adalah mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah juga menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun yang bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit. Hormon-hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah.Darah manusia bewarna merah, antara merah terang apabila kaya oksigen sampai merah tua apabila kekurangan oksigen. Warna merah pada darah disebabkan oleh hemoglobin, protein pernapasan (respiratory protein) yang mengandung besi dalam bentuk heme, yang merupakan tempat terikatnya molekul-molekul oksigen.Manusia memiliki sistem peredaran darah tertutup yang berarti darah mengalir dalam pembuluh darah dan disirkulasikan oleh jantung. Darah dipompa oleh jantung menuju paru-paru untuk melepaskan sisa metabolisme berupa karbon dioksida dan menyerap oksigen melalui pembuluh arteri pulmonalis, lalu dibawa kembali ke jantung melalui vena pulmonalis. Setelah itu darah dikirimkan ke seluruh tubuh oleh saluran pembuluh darah aorta. Darah mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh melalui saluran halus darah yang disebut pembuluh kapiler. Darah kemudian kembali ke jantung melalui pembuluh darah vena cava superior dan vena cava inferior.Darah juga mengangkut bahan bahan sisa metabolisme, obat-obatan dan bahan kimia asing ke hati untuk diuraikan dan ke ginjal untuk dibuang sebagai air seni.


William Harvey (1 April 1578 – 3 Juni 1657) ialah dokter yang mendeskripsikan sistem peredaran darah yang dipompakan sekeliling tubuh manusia oleh jantung. Ini mengembangkan gagasan René Descartes yang dalam Deskripsi Tubuh Manusianya bahwa arteri dan vena ialah pipa dan mambawa makanan ke sekeliling tubuh. Namun sebenarnya ia hanya mengembangkan gagasan ilmu kedokteran muslim awal khususnya karya Ibnu Nafis, yang telah menyusun asas dan arteri dan vena besar di abad ke-13. a mengumumkannya pada sistem sirkulasi pada tahun 1616 dan 1628 menerbitkan karyanya Exercitatio Anatomica de Motu Cordis et Sanguinis in Animalibus (Gerak Otomatis Anatomi Jantung dan Darah Binatang), di mana, berdasar pada metodologi ilmiah, ia menentang gagasan bahwa bahwa darah dipompa ke sekeliling tubuh oleh jantung sebelum kembali ke jantung dan diedarkan kembali dalam sistem tertutup.

Ini bertentangan dengan model yang diterima yang berasal dari Galen, yang mengidentifikasi darah vena (merah gelap) dan arteri (lebih terang dan lebih encer), masing-masing dengan fungsi berbeda dan terpisah. Darah vena dianggap berasal dari hati dan darah arteri di hati; darah mengalir dari organ-organ itu ke seluruh bagian tubuh di mana dikonsumsi. Gagasan Harvey akhirnya diterima selama masa hidupnya. Karyanya diserang, khususnya oleh Jean Riolan dalam Opuscula anatomica (1649) yang memaksa Harvey membela diri dalam Exercitatio anatomica de circulatione sanguinis (juga di tahun 1649) di mana ia membantah bahwa posisi Riolan berlawanan dengan seluruh fakta pengamatan. Harvey tetap dianggap sebagai dokter unggul, ia merupakan dokter pribadi James I (1618-25) dan Charles I (1625-47) dan lektor Lumleian pada Royal College of Physicians (1615-56). Belakangan Marcello Malpighi bahwa gagasan Harvey pada struktur anatomi benar; Harvey telah tidak bisa membedakan kerja jaringan kapiler dan hanya dapat berteori pada bagaimana transfer darah dari arteri ke vena terjadi.

1. Bagian-bagian darah
Darah tersusun dari beberapa komponen
a. 55% plasma darah (bagian cair)
b. 45% sel-sel darah (butiran padat)
Perbandingan bagian darah padat dan cair itu disebut hematokrit. Nilai normal hematokrit pada pria dewasa adalah 40%-50%. Pada wanita dewasa 35%-45%, pada ana-anak di atas usia 10 tahun 35%, dan 40-60% pada anak-anak. Nilai hematokrit mencerminkan volume total eritrosit.

A. Plasma Darah
Plasma darah berguna dalam pengaturan tekanan osmosis. Pada manusia Plasma darah ada sebanyak 55% .
Plasma darah berfungsi untuk :
- Membawa sari-sari makanan
- Sisa-sisa metabolisme
- Hasil ekskresi dan beberapa gas
Plasma darah pada manusia mengandung :
- 92% air
- 8% Protein yaitu albumin , globulin , hormon , fibrinogen dan protrombin.
- 0.9% mineral yang terdiri dari NaCl,natrium bikarbonat,garam kalsium,pospor,magnesium dan besi.
- 0.1% bahan organic yaitu glukosa,lemak,urea,asam urat,asam amini,urin dan anti gen.
Fungsi Hormon,fibrinogen,albumin, dan globulin adalah.
a. Hormon penting untuk kerja fisiologi alat tubuh.
b. Fibrinogen penting untuk proses pembekuan darah.
c. Albumin penting untuk menjaga tekanan osmotic dalam darah.
d. Globulin penting untuk pembentukan antibody.
Jika plasma darah diendapkan akan tersisa cairan berwarna kuning jernih yang disebut serum. Di dalam serum inilah terdapat antibody atau zat kebal.

B. Sel-sel Darah (Bagian yang Padat)
Sel-sel pada darah terbagi atas 3 bagian, yaitu eritrosit yang berfungsi untuk mengangkut oksigen, leukosit untuk untuk membunuh bibit penyakit, dan trombosit untuk pembekuan darah.

a) Eritrosit (sel darah merah)
Bentuk eritrosit pipih dengan garis tengah 7.5 µm, cekung dibagian tengah(bikonkaf) dan tidak berinti. Setiap 1 mm3 mengndung kurang-lebih 5 juta sel darah merah, eritrosit mengandung hemoglobin (Hb). Hemoglobin atau zat warna adalah suatu protein yang mengandung besi. Fungsi utama Hb adalah mengangkut oksigen dari paru-paru dan mengedarkannya keseluruh tubuh.
Sel-sel darah merah dibentuk oleh sel-sel tulang pipih. Akan tetapi apabila masih dalam kandungan eritrosit di bentuk di dalam hati dan limpa, Eritrosit tidak efektif lagi dan menjadi using setelah berumur 120 hari. Oleh hati dan limpa sel darah merah dirombak. Didalam hati hemoglobin akan di ubah menjadi empedu atau bilirubin yang berwarna kehijau-hijauan. Zat warna empedu berfungsi untuk mengemulsi lemak. Zat ini dikeluarkan ke saluran empedu yang bermuara di usus.
Penyumbatan saluran empedu dapat terjadi karena infeksi atau karena kerusakan sel-sel hati, yang menyebabkan empedu beredar bersama aliran darah. Inilah yang menyebabkan seseorang menderita penyakit kuning. Penyakit kuning dapat disebabkan oleh hepatitis atau infeksi lainnya.
b) Sel darah putih (leukosit)
Dalam setiap mm3 darah terdapat 8.000 sel darah putih. Sel darah putih (leukosit) tidak berwarna, bersifat bening, dan bentuknya tidak tetap seperti amoeba. Ukuran leukosit lebih besardarisel darah merah, tetapi jumlahnya lebih kecil. Garis tengahnya antara 9-15. Sel ini mempunyai fungsi utama untuk melawan kuman yang masuk ke dalam tubuh dan membentuk zat antibodi.
Antibodi adalah zat pelawan benda asing (antigen) yang masuk tubuh. Sel darah putih merupakan sel fagosit, apabila ada bibit penyakit, misalnya bakteri, sel darah putih akan memakannya, seperti cara Amoeba memakan makanannya. Apabila sel darah putih kalah dan rusak maka sel darrah putih bersama-sama kuman yang mati akan dikeluarkan dalam bentuk nanah atau abses.
Terdapat 5 macam sel darah putih yang bentuk, jumlah, dan fungsinyaberbeda. Kelima macam sel darah putih tersebut adalah monosit, limfosit, basofil, easinofil, dan neutrofil.
(1). Neutrofil
Neutrofil merupakan 60-70% dari jumlah sel darah putih. Neutrofil dapat bergerak secara ameboid dari darah dan masuk ke jaringan yang terinfeksi, lalu menghancurkan mikroba yang ada. Gerak neutrofil terjadi karena adanya sinyal kimiawi dari daerah yang terinfeksi. Neutrofil hanya berumur sekitar 6-20 jam.

(2). Monosit
Monosit terdapat sekitar 5% dari jumlah sel darah putih. Walaupun begitu, monosit merupakan fagosit yang efektif. Monosit beredar di dalam darah selama beberapa jam, kemudian berpindah ke jaringan. Di dalam jaringan, monosit membesar dan berkembang menjadi makrofag. Makrofag merupakan sel fagositik terbesar, paling efektif, dan berumur panjang. Makrofag mempunyai arti secara harfiah “pemakan besar”. Makrofag bersifat ameboid, dan dapat merentangkan pseudopodia untuk menarik mikroba. Mikroba yang terperangkap kemudian dihancurkan dengan enzim pencernaan.
Beberapa makrofag menetap di organ dan jaringan tubuh tertentu. Misalnya, di paru-paru ada makrofag alveolar dan di hati ada sel Kupffer. Makrofag juga terdapat di nodus limfa dan limpa.

(3). Eosinofil
Easinofil kira-kira berjumlah 15% dari jumlah sel darah putih. Eosinofil hanya sedikit bersifat fagositik tetapi mempunyai enzim penghancur. Eosinofil berfungsi untuk melawan parasit besar seperti cacing dengan cara menghancurkan dinding luar tubuh cacing.

(4). Basofil
Granula basofil mengandung histamine. Histamin adalah salh satu sinyal kimia yang akan dikirimkan jika terjadi luka dan peradangan. Basofil diduga terlibat dalm reaksi alergi atau melawan protein asing yang masuk.

(5). Limfosit
Vertebrata mempunyai dua macam sel limfosit, yaitu sel B (limfosit B) dan sel T (limfosit T). Limfosit dibuat di sumsum tulang dan hati (pada fetus). Mula-mula, semua limfosit sama, tetapi kemudian berdiferensiasi menjadi sel B atau sel T, tegantung tempat pematangannya. Limfosit yang berpindah dari sumsum tulang timus berkembang menjadi sel T. LImfosit yang tetap berada di sumsum tulang berkembang menjadi sel B. Sel B dan sel T yang matang banyak ditemukan di nodus limfa, limpa, dan organ limpatik lain. Limfosit berfungsi menghasilkan antibody untuk melawan zat asing yang masuk.

Kemampuan limfosit menghasilkan antibody pada anak-anak akan meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Kekebalan yang diperoleh secara alami ini disebut sebagai imunitas alami. Antibodi yang dihasilkan itu bersifat spesifik, artinya antibody tertentu hanya cocok untuk melawan penyakit tertentu pula. Misalnya antibody untuk TBC hanya cocok untuk melawan penyakit TBC, antibody untuk disentri hanya cocok untuk melawan penyakit disentri.
Untuk meningkatkan kekebalan tubuh, perlu dilakukan upaya agar limfosit menghasilkan antibody, misalnya vaksinasi. Vaksinasi berarti melakukan kekebaln secara buatan. Vaksin adalah bibit penyakit yang tlah dilemahkan. Vaksin dimasukkan ke dalm tubuh supaya tubuh dapat melawannya dengan membentuk antibody. Misalnya, vaksinasi penyakit cacar berarti tubuh diberi virus cacar yang telah dilemahkan.
- Trombosit(keping darah)
Didalam darah terdapat keping darah atau trombosit. Trombosit tidak berbentuk, berukuran kecil dan tidak berinti, garis tengahnya kurang lebih 2-4 µm. Dalam setiap satu mm3 darah terdapat 250.000-500.000 keping darah.
Trombosit berperan dalam proses pembekuan darah. Didalam trombosit terdapat enzim yang dinamakan trombokinase. Apabila darah keluar karena terluka, trombosit akan pecah. Enzim trombokinase keluar dari trombosit. Akibat pengaruh ion kalsium yang terdapat dalam darah , enzim trombokinase akan merubah protrombin menjadi trombin. Trombin akan mengubah protein darah fibrinogen menjadi benang-benang fibrin. Terbentuknya benang-benang fibrin menyebabkan luka tertutup sehinnga darah tidak keluar secara terus-menerus.
Protrombin adalah senyawa protein yang dibentuk di hati. Pembentukan senyawa ini dipengaruhi oleh vitamin K. Oleh sebab itu orang yang kekurangan vitamin K akan mengalami kesulitan pembekuan darah.

2. Penggolongan darah

Orang yang pertama kali menggolongkan darah ialah Karl Landsteiner (Austria, 1868-1947). Darah digolonngkan menjadi 4 bagian yaitu, A, B, AB, dan 0 (baca nol)

Orang yang mendonorkan darahnya disebut donor, sedangkan orang yang menerima donor disebut resipien. Apabila darah donor tidak sesuai dengan darah resipien maka darah resipien akan menolak darah donor. Penolakan ini di tandai dengan penggumpalan darah (aglutinasi) yang berkibat fatal.

Darah menggumpal karena adanya aglutinogen dan aglutinin. Aglutinogen adalah zat yang digumpalkan oleh aglutinin. Ada 2 macam aglutinogen yaitu aglutinogen a dan aglutinogen b. Zat aglutinogen a dikenal juga sebagai zat anti A dan zat agglutinin b dikenal juga sebagai zat anti B.
Aglutinogen a digumpalkan oleh zat anti A (Aglutinin A) begitu juga sebaliknya dengan Aglutinogen b. Golongan darah A memiliki aglutinogen a dan Aglutinin B. Golongan darah B memiliki aglutinogen b dan agltinin A. Golongan darah AB memiliki aglutinogen a dan b serta tidak memiliki aglutinin. Golongan darah 0 memiliki aglutinin A dan B serta tidak memiliki aglutinogen.

Golongan darah 0 disebut donor universal karena dapat ditransfusikan ke semua golongan Sebaliknya golongan AB merupakan resipien universal karena dapat menerima semua golongan darah.

Faktor lain yang penting dalam system penggolongan darah adalah Rhesus (Rh). Sekitar manusia membawa 85% rhesus positif dan sisanya membawa rhesus negatif.

Jika darah Rh- diberi Rh+ dalam darahnya maka resipien akan membentuk antibody yang akan melawannya. Antibodi ini belum bekerja pada transfusi pertama Antibodi ini akan bekerja pada transfuse Rh+ selanjutnya dan akan menghancurkan sel darah Rh+ selanjutnya sehingga dapat membahayakan.

Transfusi darah adalah proses menyalurkan darah atau produk berbasis darah dari satu orang ke sistem peredaran orang lainnya. Transfusi darah berhubungan dengan kondisi medis seperti kehilangan darah dalam jumlah besar disebabkan trauma, operasi, syok dan tidak berfungsinya organ pembentuk sel darah merah. Dan rata rata darah yang dipakai adalah 300-1000 cc

3. Fungsi Darah

- Sel darah merah mengangkut oksigen dari paru-paru ke jantung dan keseluruh sel tubuh
- Plasma darah mengangkut sari makanan dari usus ke hati kemudian ke seluruh tubuh. Karbondioksida dari jaringan tubuh ke paru-paru
- Leukosit membunuh kuman-kuman penyakit dengan cara membentuk antibody dan fagositosis
- Trombosit melakukan pembekuan darah
- Menjaga kestabilan suhu tubuh.

4. Transportasi darah

Transportasi ialah proses pengedaran berbagai zat yang diperlukan ke seluruh tubuh dan pengambilan zat-zat yang tidak diperlukan untuk dikeluarkan dari tubuh.
Alat transportasi pada manusia terutama adalah darah. Di dalam tubuh darah beredar dengan bantuan alat peredaran darah yaitu jantung dan pembuluh darah.
Selain peredaran darah, pada manusia terdapat juga peredaran limfe (getah bening) dan yang diedarkan melalui pembuluh limfe.

5. Struktur alat peredaran darah pada manusia

Sistem peredaran darah pada manusia tersusun atas jantung sebagai pusat peredaran darah, pembuluh-pembuluh darah dan darah itu sendiri.

struktur luar jantung manusia serta pembuluh darah yang ada pada jantung

1. Jantung
Jantung adalah sebuah rongga, rongga, organ berotot yang memompa darah lewat pembuluh darah oleh kontraksi berirama yang berulang. Istilah kardiak berarti berhubungan dengan jantung, dari Yunani cardia untuk jantung. Jantung adalah salah satu organ yang berperan dalam sistem peredaran darah.
Jantung diselubungi oleh selaput ganda yang disebut pericardium. Dinding rongga jantung tersusun atas otot jantung. Antara bilik dan serambi dibatasi oleh suatu katup yaitu katup tricuspid disebelah kanan yang terdiri dari 3 kelopak atau kuspa dan katup sebelah kiri bicuspid yang terdiri dari 2 kelopak. Katub tersebut berfungsi agar darah dari bilik tidak kembali ke serambi.
Otot jantung mampu berkontraksi sehingga jantung dapat mengembang dan mengempis. Mengembang dan mengempisnya bilik dan serambi terjadi secara bergantian, Kontraksi jantung menimbulkan denyutan yang dapat dirasakan pada pembuluh nadi. Tekanan darah pada bilik jantung saat mengembang disebut diastole dan tekanan darah pada saat mengempis disebut sistol. Jadi sistol adalah tekanan darah pada saat darah memompa keluar, dan diastole adalah tekanan darah pada saat memasukkan darah. Tekanan darah dapat dipompa oleh tensimeter.
Jantung memiliki pembuluh darah yang menuju atau keluar dari jantung:liri. Darahnya banykan darah dari paru-paru menuju ke serambi ki
- Vena cava, mengalirkan darah dari seluruh tubuh, bermuara pada serambi kanan
- Arteri pulmonalis,mengalirkan darah dari bilik kanan menuju ke paru-paru. Darahnya banyak mengandung karbondioksida.
- Vena pulmonalis, mengalirkan darah dari paru-paru ke serambi kiri. Darahnya banyak mengandung oksigen.
- Aorta, mengalirkan darah dari bilik kiri menuju keseluruh tubuh
- Arteri koronaria, pembuluh darah dari bilik menuju jantung.

2. Pembuluh Darah
Pembuluh darah terdiri atas arteri dan vena. Arteri berhubungan langsung dengan vena pada bagian kapiler dan venula yang dihubungkan oleh bagian endotheliumnya.
Arteri dan vena terletak bersebelahan. Dinding arteri lebih tebal dari pada dinding vena. Dinding arteri dan vena mempunyai tiga lapisan yaitu lapisan bagian dalam yang terdiri dari endothelium, lapisan tengah yang terdiri atas otot polos dengan serat elastis dan lapisan paling luar yang terdiri atas jaringan ikat ditambah dengan serat elastis. Cabang terkecil dari arteri dan vena disebut kapiler. Pembuluh kapiler memiliki diameter yang sangat kecil dan hanya memiliki satu lapisan tunggal endothelium dan sebuah membran basal.
Perbedaan struktur masing-masing pembuluh darah berhubungan dengan perbedaan fungsional masing-masing pembuluh darah tersebut.
acam-macam Pembuluh Darah
Pembuluh darah terbagi menjadi :

1. Pembuluh darah arteri
Pembuluh nadi atau arteri adalah pembuluh darah berotot yang membawa darah dari jantung. Fungsi ini bertolak belakang dengan fungsi pembuluh balik yang membawa darah menuju jantung.
Sistem sirkulasi sangat penting dalam mempertahankan hidup. Fungsi utamanya adalah menghantarkan oksigen dan nutrisi ke semua sel, serta mengangkut zat buangan seperi karbon dioksida. Pada negara berkembang, dua kejadian kematian utama disebabkan oleh infark miokardium dan stroke pada sistem pembuluh nadi, misalnya arterosklerosis.
• Sistem pembuluh nadi memiliki bagian tekanan yang tinggi pada sistem sirkulasi. Tekanan darah biasanya menunjukkan tekanan pada pembuluh nadi utama. Tekanan pada saat jantung mengembang dan darah masuk ke jantung disebut diastol. Tekanan sistol berarti tekanan darah saat jantung berkontraksi dan daeah keluar jantung. Tekanan darah ini dapat dikur dengan tensimeter atau sfigmomanometer.
• Anatomi

Anatomi dinding pembuluh nadi.
Lapisan terluar disebut tunika adventitia yang tersusun dari jaringan penyambung. Di lapisan selanjutnya terdapat tunika media yang tersusun atas otot polos dan jaringan elastis. Lapisan terdalam adlah tunika intima yang tersusun atas sel endothelial. Darah mengalir di dalam pada lumen.
• Jenis pembuluh nadi
Terdapat beberapa jenis pembuluh nadi pada tubuh:
• Arteri sistemik
Arteri sistemik membawa darah menuju arteriol dan kemudian ke pembuluh kapiler, di mana zat nutrisi dan gas ditukarkan.
• Arteriol
Arteriol adalah pembulih nadi terkecil yang berhubungan dengan pembuluh kapiler.
• Pembuluh kapiler
Pembuluh ini bukan pembuluh nadi sesungguhnya. Di sinilah terjadinya pertukaran zat yang menjadi fungsi utama sistem sirkulasi. Pembuluh kapiler adalah pembuluh yang menghubungkan cabang-cabang pembuluh nadi dan cabang-cabang pembuluh balik yang terkecil dengan sel-sel tubuh. Pembuluh nadi dan pembuluh balik itu bercabang-cabang, dan ukuran cabang-cabang pembuluh itu semakin jauh dari jantung semakin kecil. Pembuluh kapiler sangat halus dan berdinding tipis.
• Pembuluh nadi besar (aorta)
Aorta adalah arteri terbesar dalam badan manusia. Bersumber dari bilik kiri jantung dan membawa darah beroksigen kepada semua bagian peredaran sistemik.
Bagian awal aorta, aorta menaik, muncul keluar dari ventrikel kiri, yang diasingkan oleh katup aorta. Kedua arteri coronaria jantung bercabang dari pangkal aorta, di atas katup aorta.
Aorta kemudian melengkung balik mengelilingi arteri pulmonalis. Tiga pembuluh darah muncul keluar dari arcus aortae ini, yaitu arteri brachiocephalica, arteri carotis communis sinistra, dan arteri subclavia sinistra. Pembuluh-pembuluh ini memasok darah ke kepala dan bagian lengan.
Aorta kemudian menuruni badan. Bagian atas diafragma (dalam dada) dipanggil aorta pars thoracalis dan bagian bawah diafragma (dalam abdomen) dipanggil aorta pars abdominalis.
Saat bergerak ke bawah dinding posterior abdomen, aorta abdomen beredar pada kiri vena cava inferior, bercabang-cabang menjadi saluran darah utama pada perut dan usus, dan juga ginjal. Terdapat banyak bentuk cabang yang dapat diketahui dalam vaskulatur sistem pencernaan. Bentuk yang paling umum ialah cabang aorta membentuk truncus celiacus, arteri mesenterica superior, dan juga arteri mesenterica inferior. Arteri renalis biasanya bercabang dari aorta abdominalis di antara truncus celiacus dan arteri mesenterica superior.
Aorta berakhir dengan percabangan 2, yaitu arteri iliaca communis sinistra dan arteri iliaca communis dextra untuk memasok darah ke anggota tubuh bagian bawah dan pelvis.
• Arteri pulmonaris
Pembuluh ini membawa darah yang telah dideoksigenasi yang baru saja dialirkan dari paru-paru.
2. Pembuluh Balik (Vena)
Pembuluh balik atau vena adalah pembuluh yang membawa darah menuju jantung. Darahnya banyak mengandung karbon dioksida. Umumnya terletak dekat permukaan tubuh dan tampak kebiru-biruan. Dinding pembuluhnya tipis dan tidak elastis. jika diraba, denyut jantungnya tidak terasa. Pembuluh vena mempunyai katup sepanjang pembuluhnya. Katup ini berfungsi agar darah tetap mengalir satu arah. Dengan adanya katup tersebut, aliran darah tetap mengalir menuju jantung. Jika vena terluka, darah tidak memancar tetapi merembes.
Dari seluruh tubuh, pembuluh darah balik bermuara menjadi satu pembuluh darah balik besar, yang disebut vena cava. Pembuluh darah ini masuk ke jantung melalui serambi kanan. Setelah terjadi pertukaran gas di paru-paru, darah mengalir ke jantung lagi melalui vena paru-paru. Pembuluh vena ini membawa darah yang kaya oksigen. Jadi, darah dalam semua pembuluh vena banyak mengandung karbon dioksida kecuali vena pulmonalis. Ada beberapa macam pembuluh balik, diantaranya adalah sebagai berikut :
• Vena Kava
Vena cava bercabang cabang menjadi pembuluh yang lebih kecil, yaitu vena. Vena bercabang kembali menjadi kapiler yang lebih kecil yaitu Venula. Venula terdapat dalam berbagai sel tubuh dan berhubungan dengan kapiler arteri.
Terdapat 2 macam kapiler arteri :
A. Vena kava superior
Vena cava superior mengandung darah yang berisi CO2 dari bagian atas tubuh yaitu kepala, leher dan bagian atas badan lainnya, yang akan dibawa ke serambi kanan jantung.
B. Vena kava imperior
Vena kafa inferior membawa darah yang mengandung CO2 yang berasal dari bagian bawah tubuh yang akan di bawa ke serambi kanan jantung.
• Vena pulmonalis
Vena ini membawa darah yang berisi CO2 ke serambi kiri jantung.

poin kunci Jalur peredaran darah :
Jantung-aorta-arteri-arteriola-kapiler-sel sel tubuh-venula

6. System peredaran darah pada manusia


Peredaran darah manusia merupakan peredaran darah tertutup karena darah yang dialirkan dari dan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah dan darah mengalir melewati jantung sebanyak dua kali sehingga disebut sebagai peredaran darah ganda yang terdiri dari :
1 Peredaran darah panjang/besar/sistemik
Adalah peredaran darah yang mengalirkan darah yang kaya oksigen dari bilik (ventrikel) kiri jantung lalu diedarkan ke seluruh jaringan tubuh. Oksigen bertukar dengan karbondioksida di jaringan tubuh. Lalu darah yang kaya karbondioksida dibawa melalui vena menuju serambi kanan (atrium) jantung.
2 Peredaran darah pendek/kecil/pulmonal
Adalah peredaran darah yang mengalirkan darah dari jantung ke paru-paru dan kembali ke jantung. Darah yang kaya karbondioksida dari bilik kanan dialirkan ke paru-paru melalui arteri pulmonalis, di alveolus paru-paru darah tersebut bertukar dengan darah yang kaya akan oksigen yang selanjutnya akan dialirkan ke serambi kiri jantung melalui vena pulmonalis.
Proses peredaran darah dipengaruhi juga oleh kecepatan darah, luas penampang pembuluh darah, tekanan darah dan kerja otot yang terdapat pada jantung dan pembuluh darah.
Pada kapiler terdapat spingter prakapiler mengatur aliran darah ke kapiler :
a. Bila spingter prakapiler berelaksasi maka kapiler-kapiler yang bercabang dari pembuluh darah utama membuka dan darah mengalir ke kapiler.
b. Bila spingter prakapiler berkontraksi, kapiler akan tertutup dan aliran darah yang melalui kapiler tersebut akan berkurang.
Pada vena bila otot berkontraksi maka vena akan terperas dan kelepak yang terdapat pada jaringan akan bertindak sebagai katup satu arah yang menjaga agar darah mengalir hanya menuju ke jantung.
poin kunci
jantung – aorta – arteri – arteriola – kapiler – sel sel tubuh – venula – vena – vena kava – jantung

7. Kelainan pada system transportasi darah manusia

1 Anemia
• Anemia sel sabit merupakan penyakit menurun tak bisa diobati
• Anemia perniosa, rendahnya jumlah eritrosit karena makan kurang vit B12
2. Talasemia Sel darah merah abnormal,umur lebih pendek,diasesi dengan transfusi darah
3. Hemofili Darah sulit/tidak bisa membeku
4. Varises Pelebaran pembuluh vena
5. Atherosklerosis Penyumbatan pembuluh darah oleh lemak
6. Arteriosklerosis Penyumpatan pembuluh darah oleh zat kapur
7. Leukopeni jumlah sel darah putih kurang dari norma

Sistem Pemerintahan Negara Indonesia semenjak 1945

Sistem pemerintahan mempunyai sistem dan tujuan untuk menjaga suatu kestabilan negara itu. Namun di beberapa negara sering terjadi tindakan separatisme karena sistem pemerintahan yang dianggap memberatkan rakyat ataupun merugikan rakyat. Sistem pemerintahan mempunyai fondasi yang kuat dimana tidak bisa diubah dan menjadi statis. Jika suatu pemerintahan mempunya sistem pemerintahan yang statis, absolut maka hal itu akan berlangsung selama-lamanya hingga adanya desakan kaum minoritas untuk memprotes hal tersebut.
Secara luas berarti sistem pemerintahan itu menjaga kestabilan masyarakat, menjaga tingkah laku kaum mayoritas maupun minoritas, menjaga fondasi pemerintahan, menjaga kekuatan politik, pertahanan, ekonomi, keamanan sehingga menjadi sistem pemerintahan yang kontinu dan demokrasi dimana seharusnya masyarakat bisa ikut turut andil dalam pembangunan sistem pemerintahan tersebut.
Secara sempit, sistem pemerintahan hanya sebagai sarana kelompok untuk menjalankan roda pemerintahan guna menjaga kestabilan negara dalam waktu relatif lama dan mencegah adanya perilaku reaksioner maupun radikal dari rakyatnya itu sendiri
Perkembangan ketatanegaraan Indonesia dapat dibagi menkadi beberapa periode, sejak masa Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 sampai sekarang. Walaupun sebenarnya tonggak ketatanegaraan Indonesia telah ada jauh sebelum proklamasi.

1. Sistem Pemerintahan Periode 1945-1949
Lama periode : 18 Agustus 1945 – 27 Desember 1949
Bentuk Negara : Kesatuan
Bentuk Pemerintahan : Republik
Sistem Pemerintahan : Presidensial
Konstitusi : UUD 1945
Presiden & Wapres : Ir. Soekarno & Mohammad Hatta
(18 Agustus 1945 - 19 Desember 1948)
Syafruddin Prawiranegara (ketua PDRI)
(19 Desember 1948 - 13 Juli 1949)
Ir. Soekarno & Mohammad Hatta
(13 Juli 1949 27 - Desember 1949)
Pernyataan van Mook untuk tidak berunding dengan Soekarno adalah salah satu faktor yang memicu perubahan sistem pemerintahan dari presidensiil menjadi parlementer. Gelagat ini sudah terbaca oleh pihak Republik Indonesia, karena itu sehari sebelum kedatangan Sekutu, tanggal 14 November 1945, Soekarno sebagai kepala pemerintahan republik diganti oleh Sutan Sjahrir yang seorang sosialis dianggap sebagai figur yang tepat untuk dijadikan ujung tombak diplomatik, bertepatan dengan naik daunnya partai sosialis di Belanda.
Setelah munculnya Maklumat Wakil Presiden No.X tanggal 16 November 1945, terjadi pembagian kekuasaan dalam dua badan, yaitu kekuasaan legislatif dijalankan oleh Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) dan kekuasaan-kekuasaan lainnya masih tetap dipegang oleh presiden sampai tanggal 14 November 1945. Dengan keluarnya Maklumat Pemerintah 14 November 1945, kekuasaan eksekutif yang semula dijalankan oleh presiden beralih ke tangan menteri sebagai konsekuensi dari dibentuknya sistem pemerintahan parlementer.

2. Sistem Pemerintahan Periode 1949-1950
Lama periode : 27 Desember 1949 – 15 Agustus 1950
Bentuk Negara : Serikat (Federasi)
Bentuk Pemerintahan : Republik
Sistem Pemerintahan : Parlementer Semu (Quasi Parlementer)
Konstitusi : Konstitusi RIS
Presiden & Wapres : Ir.Soekarno = presiden RIS (27 Desember 1949 - 15 Agustus 1950)
Assaat = pemangku sementara jabatan presiden RI
(27 Desember 1949 - 15 Agustus 1950)

Pada tanggal 23 Agustus sampai dengan 2 september 1949 dikota Den Hagg (Netherland) diadakan konferensi Meja Bundar (KMB). Delegasi RI dipimpin oleh Drs. Moh. Hatta, Delegasi BFO (Bijeenkomst voor Federale Overleg) dipimpin oleh Sultan Hamid Alkadrie dan delegasi Belanda dipimpin olah Van Harseveen.
Adapun tujuan diadakannya KMB tersebut itu ialah untuk meyelesaikan persengketaan Indonesia dan Belanda selekas-lekasnya dengan cara yang adil dan pengakuan kedaulatan yang nyata, penuh dan tanpa syarat kepada Republik Indonesia Serikat (RIS).
Salah satu keputusan pokok KMB ialah bahwa kerajaan Balanda mengakui kedaulatan Indonesia sepenuhnya tanpa syarat dam tidak dapat dicabut kembali kepada RIS selambat-lambatnya pada tanggal 30 Desember 1949.
Demikianlah pada tanggal 27 Desember 1949 Ratu Juliana menandatangani Piagam Pengakuan Kedaulatan RIS di Amesterdam. Bila kita tinjau isinya konstitusi itu jauh menyimpang dari cita-cita Indonesia yang berideologi pancasila dan ber UUD 1945 karena :
1. Konstitusi RIS menentukan bentuk negara serikat (federalisme) yang terbagi dalam 16 negara bagian, yaitu 7 negara bagian dan 9 buah satuan kenegaraan (pasal 1 dan 2, Konstitusi RIS).
2. Konstitusi RIS menentukan suatu bentuk negara yang leberalistis atau pemerintahan berdasarkan demokrasi parlementer, dimana menteri-menterinya bertanggung jawab atas seluruh kebijaksanaan pemerintah kepada parlemen (pasal 118, ayat 2 Konstitusi RIS)
3. Mukadimah Konstitusi RIS telah menghapuskan sama sekali jiwa atau semangat pembukaan UUD proklamasi sebagai penjelasan resmi proklamasi kemerdekaan negara Indonesia (Pembukaan UUD 1945 merupakan Decleration of independence bangsa Indonesia, kata tap MPR no. XX/MPRS/1996).Termasuk pula dalam pemyimpangan mukadimah ini adalah perubahan kata- kata dari kelima sila pancasila. Inilah yang kemudian yang membuka jalan bagi penafsiran pancasila secara bebas dan sesuka hati hingga menjadi sumber segala penyelewengan didalam sejarah ketatanegaraan Indonesia.

3. Sistem Pemerintahan Periode 1950-1959
Lama periode : 15 Agustus 1950 – 5 Juli 1959
Bentuk Negara : Kesatuan
Bentuk Pemerintahan : Republik
Sistem Pemerintahan : Parlementer
Konstitusi : UUDS 1950
Presiden & Wapres : Ir.Soekarno & Mohammad Hatta

UUDS 1950 adalah konstitusi yang berlaku di negara Republik Indonesia sejak 17 Agustus 1950 hingga dikeluarkannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959.
UUDS 1950 ditetapkan berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1950 tentang Perubahan Konstitusi Sementara Republik Indonesia Serikat menjadi Undang-Undang Dasar Sementara Republik Indonesia, dalam Sidang Pertama Babak ke-3 Rapat ke-71 DPR RIS tanggal 14 Agustus 1950 di Jakarta.
Konstitusi ini dinamakan "sementara", karena hanya bersifat sementara, menunggu terpilihnya Konstituante hasil pemilihan umum yang akan menyusun konstitusi baru. Pemilihan Umum 1955 berhasil memilih Konstituante secara demokratis, namun Konstituante gagal membentuk konstitusi baru hingga berlarut-larut.
Dekrit Presiden 1959 dilatarbelakangi oleh kegagalan Badan Konstituante untuk menetapkan UUD baru sebagai pengganti UUDS 1950. Anggota konstituante mulai bersidang pada 10 November 1956. Namun pada kenyataannya sampai tahun 1958 belum berhasil merumuskan UUD yang diharapkan. Sementara, di kalangan masyarakat pendapat-pendapat untuk kembali kepada UUD '45 semakin kuat. Dalam menanggapi hal itu, Presiden Soekarno lantas menyampaikan amanat di depan sidang Konstituante pada 22 April 1959 yang isinya menganjurkan untuk kembali ke UUD '45. Pada 30 Mei 1959 Konstituante melaksanakan pemungutan suara. Hasilnya 269 suara menyetujui UUD 1945 dan 199 suara tidak setuju. Meskipun yang menyatakan setuju lebih banyak tetapi pemungutan suara ini harus diulang, karena jumlah suara tidak memenuhi kuorum. Pemungutan suara kembali dilakukan pada tanggal 1 dan 2 Juni 1959. Dari pemungutan suara ini Konstituante juga gagal mencapai kuorum. Untuk meredam kemacetan, Konstituante memutuskan reses yang ternyata merupkan akhir dari upaya penyusunan UUD.
Pada 5 Juli 1959 pukul 17.00, Presiden Soekarno mengeluarkan dekrit yang diumumkan dalam upacara resmi di Istana Merdeka.
Isi dekrit presiden 5 Juli 1959 antara lain :
1. Kembali berlakunya UUD 1945 dan tidak berlakunya lagi UUDS 1950
2. Pembubaran Konstituante
3. Pembentukan MPRS dan DPAS

4. Sistem Pemerintahan Periode 1959-1966 (Orde Lama)
Lama periode : 5 Juli 1959 – 22 Februari 1966
Bentuk Negara : Kesatuan
Bentuk Pemerintahan : Republik
Sistem Pemerintahan : Presidensial
Konstitusi : UUD 1945
Presiden & Wapres : Ir.Soekarno & Mohammad Hatta

Karena situasi politik pada Sidang Konstituante 1959 dimana banyak saling tarik ulur kepentingan partai politik sehingga gagal menghasilkan UUD baru, maka pada tanggal 5 Juli 1959, Presiden Sukarno mengeluarkan Dekrit Presiden yang salah satu isinya memberlakukan kembali UUD 1945 sebagai undang-undang dasar, menggantikan Undang-Undang Dasar Sementara 1950 yang berlaku pada waktu itu.
Pada masa ini, terdapat berbagai penyimpangan UUD 1945, diantaranya:
• Presiden mengangkat Ketua dan Wakil Ketua MPR/DPR dan MA serta Wakil Ketua DPA menjadi Menteri Negara
• MPRS menetapkan Soekarno sebagai presiden seumur hidup
• Pemberontakan Partai Komunis Indonesia melalui Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia

5. Sistem Pemerintahan Periode 1966-1998 (Orde Baru)
Lama periode : 22 Februari 1966 – 21 Mei 1998
Bentuk Negara : Kesatuan
Bentuk Pemerintahan : Republik
Sistem Pemerintahan : Presidensial
Konstitusi : UUD 1945
Presiden & Wapres : Soeharto (22 Februari 1966 – 27 Maret 1968)
Soeharto (27 Maret 1968 – 24 Maret 1973)
Soeharto & Adam Malik (24 Maret 1973 – 23 Maret 1978)
Soeharto & Hamengkubuwono IX
(23 Maret 1978 –11 Maret 1983)
Soeharto & Try Sutrisno (11 Maret 1983 – 11 Maret 1988)
Soeharto & Umar Wirahadikusumah
(11 Maret 1988 – 11 Maret 1993)
Soeharto & Soedharmono (11 Maret 1993 – 10 Maret 1998)
Soeharto & BJ Habiebie (10 Maret 1998
– 21 Mei 1998)

Pada masa Orde Baru (1966-1998), Pemerintah menyatakan akan menjalankan UUD 1945 dan Pancasila secara murni dan konsekuen. Namun pelaksanaannya ternyata menyimpang dari Pancasila dan UUD 1945 yang murni,terutama pelanggaran pasal 23 (hutang Konglomerat/private debt dijadikan beban rakyat Indonesia/public debt) dan 33 UUD 1945 yang memberi kekuasaan pada fihak swasta untuk menghancur hutan dan sumberalam kita.
Pada masa Orde Baru, UUD 1945 juga menjadi konstitusi yang sangat "sakral", diantara melalui sejumlah peraturan:
• Ketetapan MPR Nomor I/MPR/1983 yang menyatakan bahwa MPR berketetapan untuk mempertahankan UUD 1945, tidak berkehendak akan melakukan perubahan terhadapnya
• Ketetapan MPR Nomor IV/MPR/1983 tentang Referendum yang antara lain menyatakan bahwa bila MPR berkehendak mengubah UUD 1945, terlebih dahulu harus minta pendapat rakyat melalui referendum.
• Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1985 tentang Referendum, yang merupakan pelaksanaan TAP MPR Nomor IV/MPR/1983.

6. Sistem Pemerintahan Periode 1998 - sekarang
Lama periode : 21 Mei 1998 - sekarang
Bentuk Negara : Kesatuan
Bentuk Pemerintahan : Republik
Sistem Pemerintahan : Presidensial
Konstitusi : UUD 1945
Presiden & Wapres : B.J Habiebie (21 Mei 1998 – 20 Oktober 1999)
Abdurrahman Wahid & Megawati Soekarnoputri
(20 Oktober 1999 – 23 Juli 2001)
Megawati Soekarnoputri & Hamzah Haz
(23 Juli 2001 – 20 Oktober 2004)
Susilo Bambang Yudhoyono & Muhammad Jusuf Kalla
(20 Oktober 2004 – 20 Oktober 2009)
Susilo Bambang Yudhoyono & Boediono
(20 Oktober 2009 – 2014)

Salah satu tuntutan Reformasi 1998 adalah dilakukannya perubahan (amandemen) terhadap UUD 1945. Latar belakang tuntutan perubahan UUD 1945 antara lain karena pada masa Orde Baru, kekuasaan tertinggi di tangan MPR (dan pada kenyataannya bukan di tangan rakyat), kekuasaan yang sangat besar pada Presiden, adanya pasal-pasal yang terlalu "luwes" (sehingga dapat menimbulkan multitafsir), serta kenyataan rumusan UUD 1945 tentang semangat penyelenggara negara yang belum cukup didukung ketentuan konstitusi.
Tujuan perubahan UUD 1945 waktu itu adalah menyempurnakan aturan dasar seperti tatanan negara, kedaulatan rakyat, HAM, pembagian kekuasaan, eksistensi negara demokrasi dan negara hukum, serta hal-hal lain yang sesuai dengan perkembangan aspirasi dan kebutuhan bangsa. Perubahan UUD 1945 dengan kesepakatan diantaranya tidak mengubah Pembukaan UUD 1945, tetap mempertahankan susunan kenegaraan (staat structuur) kesatuan atau selanjutnya lebih dikenal sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), serta mempertegas sistem pemerintahan presidensiil.

Thursday, November 19, 2009

Bagaimana konsep dasar tentang Atom itu?


Konsep dasar tentang atom sebenarnya sudah lama dikenal orang. Konsep tersebut antara lain berasal dari pemikiran orang Yunani kuno yang dipelopori oleh Democritus yang hidup pada akhir abad ke-4 dan awal abad ke-5 Sebelum Masehi. Menurut teori yang dikemukakannya, suatu benda dapat dibagi menjadi bagian-bagian yang sangat kecil yang akhirnya tidak dapat dibagi lagi yang disebut atom. Kata atom berasal dari bahasa Yunani yaitu ”atomos” yang berarti ”tidak dapat dibagi”.
Disebutkan bahwa alasan ini berasal dari observasi di mana butiran pasir dapat bersama-sama membentuk sebuah pantai. Dalam analoginya, pasir adalah atom, dan pantai adalah senyawa. Analogi ini kemudian dapat dihubungkan dengan pengertian Democritus terhadap atom yang tidak bisa dibagi lagi: walaupun sebuah pantai dapat dibagi ke dalam butiran-butiran pasirnya, butiran pasir ini tidak dapat dibagi. Democritus juga beralasan bahwa atom sepenuhnya padat, dan tidak memiliki struktur internal. Dia juga berpikir harus ada ruang kosong antar atom untuk memberikan ruang untuk pergerakannya (seperti pergerakan dalam air dan udara, atau fleksibilitas benda padat). Sebagai tambahan, Democritus juga menjelaskan bahwa untuk menjelaskan perbedaan sifat dari material yang berbeda, atom dibedakan ke dalam bentuk, massa dan ukurannya.

Dengan model atomnya, Democritus mampu menjelaskan bahwa semua yang kita lihat terdiri dari bagian/blok bangunan yang lebih kecil disebut atom. Namun model Democritus ini kurang memiliki bukti eksperimental, namun baru tahun 1800an bukti eksperimental muncul.


Model Atom John Dalton


Pada tahun 1803, John Dalton mengembangkan konsep atom modern pertama. Model Dalton menaruh perhatian utamanya pada sifat kimia atom, yaitu bagaimana atom membentuk senyawa, daripada mencoba untuk menjelaskan sifat fisika atom. Konsep utama dari model Dalton adalah sebagai berikut:
1. Sebuah elemen terdiri dari partikel yang sangat kecil dan tidak dapat dibagi lagi disebut atom.
2. Semua atom dari elemen tertentu memiliki karakteristik yang identik, yang membedakan mereka dengan atom elemen lain.
3. Atom tidak dapat diciptakan, dimusnahkan, atau diubah menjadi atom dari elemen lain.
4. Senyawa terbentuk ketika atom-atom elemen yang berbeda bergabung satu sama lain dalam sebuah rasio tertentu.
5. Jumlah dan jenis atom tersebut adalah konstan dalam senyawa tertentu.
Poin pertama dari teori Dalton berhubungan dengan pengertian orang Yunani tentang atom, yaitu sebuah unit kecil yang bekerja bersama atom lain untuk membentuk senyawa yang lebih besar. Dalton juga mampu untuk memahami tentang adanya sifat elemen yang berbeda-beda dapat dijelaskan dengan bukti adanya berbagai macam atom, yang masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Poin ke-3 dari model Dalton menunjukkan bahwa atom tidak dapat diubah dengan cara kimia. Ini ditunjukkan dengan bagaimana garam dapat diambil walaupun telah larut dalam air. Poin ke-4 dan ke-5 mendeskripsikan bagaimana atom-atom dapat membentuk senyawa kimia. Konsep-konsep ini secara tepat menjelaskan cara pembentukan senyawa, dan masih digunakan hingga sekarang. Model Dalton, sebagai contoh, dapat menjelaskan bahwa air merupakan senyawa yang berbeda (dengan sifat dan ciri yang berbeda) dari hidrogen hidroksida karena memiliki 1 atom hidrogen lebih sedikit dalam tiap senyawanya daripada yang dimiliki hidrogen hidroksida. Walaupun teori Dalton cukup untuk menjelaskan keberadaan atom, namun struktur atom masih belum dijelaskan dan alasan mengapa elemen yang berbeda memiliki sifat dan ciri yang berbeda masih belum terjawab.

Model Atom JJ. Thomson

Pada awal 1900an, J.J. Thomson mengusulkan model atom baru yang mengikutkan keberadaan partikel elektron dan proton. Karena eksperimen menunjukkan proton memiliki massa yang jauh lebih besar dibandingkan elektron, maka model Thomson menggambarkan atom sebagai proton tunggal yang besar. Di dalam partikel proton, Thomson memasukkan elektron yang menetralkan adanya muatan positif dari proton. Menurut Thomson, atom terdiri dari suatu bulatan bermuatan positif dengan rapat muatan yang merata. Di dalam muatan positif ini tersebar elektron dengan muatan negatif yang besarnya sama dengan muatan positif. Cara yang populer untuk menggambarkan model ini adalah dengan menganggap elektron sebagai kismis (plumb) di dalam kue puding proton, sehingga model ini diberi nama model kue kismis (plumb-pudding model).
Walaupun model atom Thomson adalah yang pertama yang memasukkan konsep adanya proton dan elektron yang bermuatan, model Thomson tidak mampu melewati pengamatan pada eksperimen-eksperimen berikutnya. Sebagai catatan, proton yang digunakan dalam model Thomson ini bukanlah partikel proton yang ditemukan di model yang lebih modern. Bahkan sesungguhnya dapat dikatakan model Thomson tidak memiliki proton, namun sebuah sel bermuatan positif.
Pengaruh model atom Dalton dapat dilihat dengan jelas pada model Thomson. Dalton berspekulasi bahwa atom adalah benda padat, dan Thomson mendukung gagasan ini dalam modelnya dengan mengelompokkan elektron dan proton bersama-sama.

Model Atom Rutherford


Pada tahun 1910, Ernest Rutherford melakukan percobaan pada kebenaran model ini dengan melakukan yang sekarang dikenal sebagai eksperimen hamburan Rutherford (Rutherford scattering experiment).
Rutherford menemukan partikel-α, sebuah partikel yang dipancarkan oleh atom radioaktif, pada tahun 1909. Partikel ini memiliki muatan positif, dan faktanya adalah kita sekarang tahu bahwa partikel-α seperti atom helium dilepaskan dari elektronnya, memberikannya muatan 2+. Dalam eksperimen hamburan ini, aliran partikel-α ini diarahkan ke lembaran emas. Lembaran emas ini dipilih oleh Rutherford karena dapat dibuat sangat tipis--hanya setebal beberapa atom emas. Saat partikel-α melintasi lembaran emas, Rutherford dapat mengukur berapa banyak partikel-α yang akan dihamburkan oleh atom emas dengan mengamati kilatan cahaya partikel-α menabrak layar scintilator. Di bawah teori atom Thomson, Rutherfod berhipotesa partikel-α akan dibelokkan sedikit, saat proton emas menolak partikel-α yang bermuatan positif tinggi.
Namun pada kenyataannya, eksperimen hamburan Rutherford menunjukkan hasil yang jelas-jelas menolak hipotesis tersebut dan tentunya model atom Thomson. Rutherfod menemukan sebagian besar partikel alfa mampu menembus lembaran emas tanpa dibelokkan. Bersamaan dengan itu, Rutherford juga menemukan partikel alfa yang dibelokkan sedikit, namun dengan sangat mengejutkan, Rutherford juga menemukan beberapa partikel alfa yang dibelokkan pada sudut yang sangat tajam kembali ke sumber radioaktif.
Untuk menjelaskan adanya sebagian besar partikel-α yang menembus lembaran emas tanpa dibelokkan, Rutherford kemudian mengembangkan model inti atom. Dalam model ini, Rutherford menempatkan sebuah proton yang besar (seperti eksperimen dan model sebelumnya) di pusat atom. Rutherford berteori bahwa di sekitar proton terdapat ruang besar yang kosong dari segala partikel kecuali elektron yang jarang-jarang. Ruang terbuka yang besar ini memberikan alasan adanya partikel alfa yang tidak terbelokkan. Partikel alfa yang dibelokkan sedikit diperkirakan telah lewat cukup dekat dari proton sehingga dibelokkan oleh gaya elektrostatik. Sedangkan beberapa partikel alfa yang dibelokkan kembali ke sumber diperkirakan telah mengalami tumbukan dengan inti sehingga dipantulkan kembali oleh gaya elektrostatik.

Model Atom Niels Bohr


Pada tahun 1913 Niels Bohr mencoba menjelaskan model atom Bohr melalui konsep elektron yang mengikuti orbit mengelilingi inti atom yang mengandung proton dan neutron. Menurut Bohr, hanya terdapat orbit dalam jumlah tertentu, dan perbedaan antar orbit satu dengan yang lain adalah jarak orbit dari inti atom. Keberadaan elektron baik di orbit yang rendah maupun yang tinggi sepenuhnya tergantung oleh tingkatan energi elektron. Sehingga elektron di orbit yang rendah akan memiliki energi yang lebih kecil daripada elektron di orbit yang lebih tinggi.
Bohr menghubungkan elektron yang mengorbit dan pengamatan terhadap spektrum gas melalui sebuah pemikiran bahwa sejumlah energi yang dikandung dalam elektron dapat berubah, dan karena itu elektron dapat mengubah orbitnya tergantung dari perubahan energinya. Dalam situasi pemakaian arus listrik melewati gas bertekanan rendah, elektron menjadi de-eksitasi dan berpindah ke orbit yang lebih rendah. Dalam perubahan ini, elektron kehilangan sejumlah energi yang merupakan perbedaan tingkat energi kedua orbit. Energi yang dipancarkan ini dapat dilihat dalam bentuk sebuah photon cahaya yang panjang gelombangnya berdasar pada perbedaan tingkat energi kedua orbit.
Secara ringkas, Bohr mengemukakan:
1. Elektron dalam atom bergerak mengelilingi inti pada lintasan-lintasan tertentu, tidak memancarkan energi. Lintasan-lintasan elektron itu disebut kulit atau tingkat energi elektron.
2. Elektron dapat berpindah dari satu lintasan ke lintasan yang lain.
3. Perpindahan elektron dari tingkat energi tinggi ke rendah disertai pemancaran energi. Sedang perpindahan elektron dari tingkat energi rendah ke tinggi disertai penyerapan energi.
4. Elektron yang bergerak pada lintasannya berada pada keadaan stasioner, artinya elektron tidak memancarkan atau menyerap energi.
Walaupun model atom Bohr cukup untuk memodelkan spektrum hidrogen, model ini terbukti tidak cukup untuk memprediksikan spektrum elemen yang lebih kompleks.


Model Atom James Chadwick


Pada tahun 1932, model atom Rutherford dimodifikasi sedikit oleh adanya penemuan neutron oleh James Chadwick. Chadwick menemukan bahwa penembakan partikel-α terhadap berilium dapat menghasilkan neutron, partikel tak bermuatan, namun dengan massa sedikit lebih besar dibandingkan massa proton. Sehingga, model atom kontemporer adalah model dengan inti atom besar yang mengandung proton dan neutron dikelilingi oleh awan tipis elektron. Adanya neutron juga menjelaskan mengapa massa atom lebih berat dari massa total proton dan elektronnya.
Dengan pengertian dasar tentang bagian fundamental atom seperti elektron, proton, dan neutron, maka dapat dimungkinkan adanya model yang lebih rumit dan lengkap lagi dari atom yang cukup dapat menjelaskan sifat dan karakteristik atom dan senyawa atom.

Model Atom Modern

Model atom modern adalah hasil karya para peneliti dari tahun 1920an hingga saat ini. Model atom tersebut menyatakan bahwa elektron tidak bergerak pada lintasan tertentu dan lintasan yang tepat dari elektron tidak dapat ditentukan. Teori saat ini menyatakan bahwa ada daerah di dalam atom di mana terdapat elektron. Daerah ini disebut dengan awan elektron