Saturday, November 21, 2009

Sitem Gerak Manusia


Hai manusia, apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka)
terhadap Tuhanmu Yang Maha Pemurah. Yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh)mu seimbang, dalam bentuk apa saja yang Dia kehendaki, Dia menyusun tubuhmu.
(QS. Al Infithaar, 82:6-8)
Gerak tubuh secara pokok bergantung pada otot dan tulang. Tetapi syaraf, tulang rawan, ligamen, dan tendon juga mempunyai peranan dalam pergerakan.

Tulang dan Rangka
Rangka manusia terdiri dari :
1. Tengkorak
2. Tulang belakang dengan rusuk dan sternum (tulang dada) terikat
3. Sirip dada (bahu) gelang (meliputi gelang bahu dan tulang selangka)
4. Lengan dan tangan
5. Gelang panggul
6. Tungkai dan kaki
Fungsi Rangka
1. Menyokong badan
2. Melindungi organ-organ bagian dalam
3. Mendukung sistem gerak
4. Sebagai tempat penyimpanan dan menyediakan kalsium dan fosfat
5. Tempat pembentukan sel darah merah
Rangka tubuh manusia tersusun dari 206 tulang-tulang. Walaupun tulang-tulang ini berbeda bentuk dan ukuran antara satu dengan yang lainnya, susunannya sama. Jaringan tulang bersifat ringan dan kuat dan dapat melawan tekanan, membengkok dan meregangkan. Jaringan tulang mengandung serat-serat protein yang membuatnya dapat dibengkokkan dan dapat diregangkan.
Adanya pengerasan tulang karena kristal garam-garam mineral (kalsium fosfat dan kalsiumkarbonat). Kristal-kristal ini dijerat dalam sebuah jaringan serat-serat protein. Tulang-tulang tinggal dalam jaringan yang mengandung sel-sel yang memperbaharuinya secara konstan. Agar material-material untuk aktivitas selular terpenuhi ada banyak pembuluh darah dalam tulang.Setelah mati, sel-sel tulang dan jaringan protein membusuk, yang tertinggal hanya campuran kalsium.

Berdasarkan jenisnya, ada dua macam tulang, yaitu tulang rawan (kartilago) dan tulang keras (osteon).
1. Tulang Rawan
Tulang rawan merupakan rangka penyangga tahapan embrio manusia. Namun
setelah dewasa, sebagian besar tulang rawan diganti dengan tulang keras. Pada manusia dewasa, tulang rawan hanya terdapat pada bagian yang memerlukan elastisitas seperti daun kuping, cuping hidung, dan cincin trakea. Tulang rawan terdiri atas anyaman serat dimana terdapat sel-sel tulang rawan (kondrosit) yang membuat matriks kondrin.
Ada tiga jenis tulang rawan yaitu sbb:
1. Tulang Rawan Hialin
Tulang rawan hialin merupakan bentuk tulang rawan terbanyak. Tulang rawan hialin mempunyai matriks yang homogen dan besifat halus serta transparan. Terdapat pada cincin batang tenggorokan (trakea), cuping hidung, persendian, dan antara tulang rusuk, dan tulang dada.
2. Tulang Rawan Elastis
Tulang rawan elastis bersifat lentur, matriksnya mengandung serat elastis bercabang-cabang, dan terdapat pada epiglottis dan bagian luar telinga.
3. Tulang Rawan Fibrosa
Tulang rawan fibrosa bersifat kurang lentur, matriksnya mengandung serat kolagen yang tidak lentur, dan terdapat pada antarruas tulang belakang.
2. Tulang Keras
Rangka yang menyokong sebagian besar manusia dewasa terbuat dari tulang keras. Bagian luar tulang keras dilapisi oleh periosteum yang merupakan tempat melekatnya otot. Sel tulang keras disebut osteosit. Sel-sel tulang keras membentuk lingkaran konsentris berlapis-lapis.
Berdasarkan sifat matriksnya, tulang keras dibedakan sebagai berikut.
1. Tulang Kompak
Merupakan tulang dengan matriks yang bersifat padat dan rapat, misalnya lapisan luar tulang pipa.
2. Tulang Spons
Tulang spons memiliki matriks berongga, misalnya tulang pipih dan tulang pendek. Berdasarkan bentuknya, tulang keras dibedakan menjadi empat, yaitu:
3. Tulang Pipa
Tulang pipa berbentuk tabung dan umumnya berongga. Tulang pipa terbagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian tengah (diafise), kedua ujung (epifise), dan antara epifise dengan diafise (cakraepifise).
4. Tulang Pipih
Tulang pipih berbentuk pipih dan berongga. Contoh tulang pipih yaitu tulang rusuk, tulang belikat, dan tulang tengkorak.
5. Tulang Pendek
Tulang pendek berbentuk silindris dan ditemukan pada pergelangan kaki dan pergelangan tangan.
6. Tulang Tak Beraturan
Tulang tak beraturan mempunyai bentuk yang tidak beraturan dan terdapat di wajah dan tulang belakang.

Pembentukan Tulang
Pembentukan tulang dimulai setelah terbentuk tulang rawan. Di dalam tulang rawan, terdapat rongga dan terisi oleh osteoblas. Osteoblas akan membentuk osteosit dari arah dalam ke luar (konsentris). Osteosit mensekresikan protein yang akan menjadi matriks tulang keras. Setiap satuan sel-sel tulang akanmelingkari pembuluh darah dan serabut saraf membentuk sistem Havers.Kemudian, matriks tulang keras terisi kalsium dan fosfat sehingga matriks tulang mengeras. Proses perubahan tulang rawan menjadi tulang keras disebut osifikasi.

Susunan Rangka Tubuh Manusia

Kerangka manusia dapat dikelompokan menjadi 3 yaitu:
1. Bagian Tengkorak
2. Bagian Badan
3. Bagian Anggota Gerak

Bagian Tengkorak (kepala)

Tersusun dari tulang pipih yang berfungsi sebagai tempat pembuatan sel-sel darah merah dan sel-sel darah putih. Terdiri dari:
Bagian Badan
Bagian badan terbagi menjadi 5 kelompok, yaitu:
1.Ruas-ruas tulang belakang (33 ruas)

2.Tulang rusuk (12 pasang)

``7 pasang tulang rusuk sejati
``3 pasang tulang rusuk palsu
``2 pasang tulang rusuk melayang
3.Tulang dada
a.Tulang hulu
b.Tulang badan
c.Tulang pedang-pedangan
4.Gelang bahu

2 tulang selangka (kiri dan kanan)
2 tulang belikat (kiri dan kanan)
5.Gelang panggul

2 tulang duduk (kiri dan kanan)
2 tulang usus (kiri dan kanan)
2 tulang kemaluan (kiri dan kanan)


Bagian Anggota Gerak

Anggota gerak dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu:
1.Anggota gerak atas (kiri dan kanan)

2 tulang pengumpil
2 tulang lengan atas
2 tulang hasta
10 tulang telapak tangan
28 ruas tulang jari tangan
2.Anggota gerak bawah (kaki kiri dan kanan)

2 tulang paha
2 tulang tempurung lutut
2 tulang kering
2 tulang betis
14 tulang pergelangan kaki
10 tulang telapak kaki
28 ruas tulang jari kaki


Persendian (artikulasi)

Titik dimana dua tulang terhubung disebut sendi. Ada banyak tipe berbeda pada sendi dalam tubuh. Sendi-sendi menyediakan fleksibilitas. Beberapa sendi seperti itu ada dalam tengkorak dan panggul, memungkinkan untuk sedikit gerakan. Sendi-sendi lainnya seperti pada pergelangan, sikut, pinggang dan mata kaki, memungkinkan gerakan pada beberapa arah berbeda.
Tulang rawan adalah jaringan penghubung yang kuat, tetapi tidak kaku seperti tulang. Bisa ditemukan diantara tulang-tulang dimana aktivitasnya sebagai alat penahan goncangan. Tulang rawan juga menyediakan suatu glassy-smooth permukaan pada ujung beberapa tulang, yang mengurangi gesekan ketika tulang-tulang bergerak bergeser masing-masing.
Tulang-tulang diperkuat oleh ligament. Ligamen terbuat dari jaringan ikat yang kuat berisi fiber-fiber elastis. Fiber-fiber elastis ini memungkinkan ligamen memberi tekanan dan gaya dan kemudian membentak ke dalam tempat.
Dibandingkan pada tulang, baik tulang rawan dan ligamen memiliki sedikit persediaan. Ini menjelaskan mengapa tulang kadang-kadang membutuhkan waktu lama untuk menyembuhkan sendi yang terluka seperti lutut dan mata kaki walaupun tidak ada tulang yang patah. Ujung-ujung otot diikat oleh tendon. Jaringan ikat ini tidak berisi serat elastic sehingga
tidak dapat meregang.
Artikulasi terbagi atas 3 bentuk yaitu:
1.Sinartrosis yaitu hubungan yang tidak memungkinkan adanya gerakan.
Sinkondrosis => kedua ujung tulang dihubungkan dengan kartilago.
Sinfibrosis => kedua ujung tulang dihubungkan dengan serabut.
2.Amfiartrosis yaitu hubungan yang memungkinkan terjadinya gerak yang terbatas. Contohnya pada hubungan antara tulang rusuk dan tulang belakang.
3.Diartrosis yaitu hubungan yang memungkinkan adanya gerakan yang cukup
besar.
Sendi Peluru (Endartrosis): ujung tulang yang satu berbentuk bonggol masuk
ke tulang lain yang berbentuk cekungan. Contohnya pada gelang pinggul.
Sendi Engsel (Gynglumus): ujung tulang yang bergerak membentuk lekukan.
Contohnya pada siku & lutut.
Sendi Putar (Trokoidea): ujung tulang yang satu mengitari ujung tulang lain.
Contohnya pada sendi antara hasta dan pengumpil.
Sendi Pelana (Sellaris): kedua ujung tulang membentuk seperti pelana.
Contohnya pada sendi pada tulang ibu jari dengan telapak tangan.
Sendi Luncur : kedua ujung tulang agak rata sehingga menimbulkan gerakan menggeser tidak berporos.
Contohnya : sendi antartulang pergelangan tangan, antartulang pergelangan kaki, antar tulang selangka, dan antar tulang belikat.
Sendi Ovoid/Ellips (Ellipsoidea): kedua ujung tulang berbentuk oval.
Contohnya pada pergelangan tangan.



Otot (Musculus)

Otot merupakan penggerak tubuh. Otot dapat mengubah bentuk energi kimia dari pernapasan selular ke energi mekanik.
[ glukosa + oksigen  karbondioksida + air + energi ]
Ketika kamu melatih otot-otomu, mereka menjadi lebih besar dan jumlah mitikondria (lihat respirasi) pada sel otot meningkat. Ini membuat otot lebih kuat dan lebih efisien.
Fungsi Otot
1.Mempertahankan postur
2.Menyebabkan bergerak
3.Menghasilkan panas ketika berkontraksi
Otot memiliki alat-alat khusus yang memungkinkan mereka mengadakan fungsi gerak, perawakan dan menghasilkan panas. Mereka dapat menerima dan merespon rangsangan; saat terangsang mereka memendek secara paksa. Otot bekerja dengan kontraksi serat-seratnya menjadi lebih pendek dan lebih tebal (mereka lebih suka menarik daripada mendorong). Satu kali kekuatan tarikan dilepaskan, otot-otot mengendur kepada panjangnya mereka beristirahat.
Sel-sel otot merupakan struktur panjang yang dihubungkan pada serat-serat otot. Otot-otot pada lengan tersusun dari bungkusan serat-serat tersebut. Saat kamu mengangkat dan menurunkan lengan atasmu, dibutuhkan dua otot berbeda. Ketika otot bisep di depan lengan atas berkontraksi. Otot menarik lengan bawah naik (sementara otot trisep di belakang berelaksasi). Dalam keadaan berlawanan, saat lengan bawah trisep berkontraksi sementara bisep berelaksasi.
Otot-otot yang menggerakkan tulang pada tubuh tersusun dalam sepasang berlawanan.Yang menjadi catatan bahwa sendi dimana melekatnya tendon otot pada tulang menentukan bagaimana tulang akan bergerak ketika otot berkontraksi. Penting untuk
Dorongan saraf dari otak dan/atau sumsum tulang belakang member rangsangan untuk kontraksi otot. Masing-masing otot mempunyai jaringan kerja sendiri terhadap saraf. Ini memperbolehkan kita untuk mengontrol gerakan dan melakukan aktivitas yang rumit.
mengingatnya bahwa otot-otot ini membutuhkan stimulus untuk membuat mereka berkontraksi.
Macam Otot
1.Otot polos => gerakan tak disadari (involunter)
2.Otot lurik = serat lintang => gerakan disadari (volunter)
3.Otot jantung = miokardium => gerakan tak disadari (involunter)
MIOGLOBIN adalah pigmen otot yang berfungsi mengikat oksigen.
Bagian-bagian Otot
1.TENDON, bagian ujung otot yang mengecil.
2.VENTRIKEL, bagian tengah otot yang menggembung.
3.ORIGO, ujung otot yang melekat pada tempat yang tidak bergerak.
4.INSERSIO, ujung otot yang melekat pada tempat yang bergerak.
5.NORMOTROFI, otot yang besarnya normal.
6.ATROFI, otot yang mengecil, lisut.
7.HIPERTROFI, otot yang membesar.
8.DISKUS INTERKALARIS, bagian khas otot jantung yang merupakan batas.
Karakteristik Otot
KONTRAKTIBILITAS: kemampuan untuk memendek.
EKSTENSIBILITAS: kemampuan untuk memanjang
ELASTISITAS: kemampuan untuk kembali ke ukuran semula setelah memendek
atau memanjang
Kerja Otot
TONUS: ketegangan akibat mengerutnya otot (kontraksi)
TETANUS: ketegangan maksimum yang terus menerus
ABDUKSI : gerakan menjauhi sumbu tubuh (mis : mengangkat tangan ke atas)
ADDUKSI : gerakan mendekati sumbu tubuh (mis : mengangkat tangan ke samping)
DEPRESI : gerakan menurunkan (mis : mengucapkan huruf a)
ELEVASI : gerakan menaikkan (mis : mengucapkan huruf i)
SUPINASI: memutar telapak tangan menengadah
PRONASI: menelungkup
FLEKSI: membengkokkan (mis : mengangkat tangan ke depan)
EKSTENSI: meluruskan (mis : menyimpan tangan di samping badan)
ROTASI : gerak memutar
Mekanisme Gerakan Otot
AKTIN dan MIOSIN : protein khas dari otot.
ASETILKOLIN : zat reseptor rangsang yang sangat peka.
ATP - ADP - AMP : energi yang diperlukan untuk kontraksi otot.
FASE ANAEROB (KONTRAKSI)
ATP => ADP + P + Energi
ADP => AMP + P + Energi
Kreatinfosfat => Kreatin + Fosfat + Energi

FASE AEROB (pembentukan kembali ATP)
ATP yang habis digunakan selama fase anaerob dibentuk kembali dengan mendapat energi dari hasil penguraian glukosa.
GLIKOGEN => LAKTASIDOGEN => GLUKOSA + ASAM LAKTAT
GLUKOSA => CO2 + H2O + Energi
Asam Laktat = zat peleleh
O2 diambil secara cepat untuk mengoksidasi asam laktat sehingga orang yang
kelelahan akan terengah-engah.

Kelainan Tulang dan Otot
Kelainan Pada Tulang (rangka)
Kelainan dan gangguan pada tulang dapat disebabkan oleh beberapa faktor, misalnya karena kelainan yang dibawa sejak lahir, infeksi penyakit, karena makanan atau kebiasaan posisi tubuh yang salah. Beberapa contoh kelainan pada tulang dan rangka, antara lain:
1.Kifosis

Yaitu kelainan tulang punggung membengkok ke depan, dikarenakan kebiasaan duduk/bekerja dengan posisi membungkuk
2.Skoliosis

Yaitu kelainan tulang punggung membengkok ke samping, ini dapat tejadi pada orang yang menderita sakit jantung yang menahan rasa sakitnya, sehingga terbiasa miring dan mengakibatkan tulang punggungnya menjadi miring.
3.Lordosis

Yaitu kelainan tulang punggung membengkok ke belakang, dikarenakan kebiasaan tidur yang pinggangnya diganjal bantal.
4.Rakhitis

Yaitu kelainan pada tulang akibat kekurangan vitamin D, sehingga kakinya berbentuk X atau O.
5.Polio
Yaitu kelainan pada tulang yang disebabkan oleh virus, sehingga keadaan tulangnya mengecil dan abnormal.
6.Fraktura: patah tulang.
7.Dislokasi: pergeseran posisi sendi
8.Ankilosi : persendian tidak dapat digerakkan karena seolah-olah menyatu.
9.Artritis: infeksi sendi
Artritis Gout : adanya timunan asam urat pada jari-jari tangan terutama pada sendi- sendi, sehingga jari-jari mebesar dan terasa sakit jika digerakkan.
Artritis Eksudatif : disebabkan oleh kuman.
Osteoartritis : tulang rawan menipis sehingga mengalami degenerasi. Akibatnya sendi terganggu jika digerakkan.

Kelainan Pada Otot

Kelainan otot pada manusia dapat diakibatkan adanya gerak dan kerja otot. Hal Ini dapat terjadi akibat gangguan faktor luar maupun faktor dalam.
Faktor luar dapat diakibatkan karena kecelakaan dan serangan penyakit, sedang faktor dalam bisa terjadi karena bawaan atau kesalahan gerak akibat otot yang tidak pernah dilatih.
Beberapa contoh kelainan pada otot, diantaranya:
1.Tetanus
Kelainan otot yang tegang terus menerus yang disebabkan oleh racun bakteri.
2.Atrofi
Otot kelainan yang menyebabkan otot mengecil akibat serangan virus polio atau karena otot tidak difungsikan lagi untuk bergerak, akibat lumpuh.
3.Kaku leher (stiff)
Kelainan yang terjadi karena gerak hentakan yang menyebabkan otot Trapesius meradang.
4.Kram
Kelainan otot yang terjadi karena aktivitas otot yang terus menerus sehingga otot menjadi kejang.
5.Terkilir
Kelainan otot yang terjadi jika gerak sinergis salah satu otot bekerja berlawanan arah.
6.Miastenia Gravis
Miastenia gravis adalah melemahnya otot secara berangsur-angsur sehingga menyebabkan kelumpuhan bahkan kematian. Penyebabnya belum diketahui.

No comments:

Post a Comment